Lv. 21 : Memasuki Game

4.3K 615 71
                                    

Mark side

[Log-in/daftar]
[Daftar]

[Silahkan isi nama anda_____]
[Mark Lee]

[Tinggi badan/berat badan]
[187 cm/ 67 kg]

[Silahkan isi nama karakter anda_____]
[Minhyung]

[Konfirmasi ya/tidak]
[Ya]

Silahkan pilih ras anda:

-Demon
-Elf
-Beast
-Human
[Demon]

Silahkan pilih keahlian anda
-warrior
-archer
-magician
-priest
-assasin
-summoner
-paladin
[assasin]

[Registrasi berhasil. Pemain Mark, silahkan sesuaikan tampilan karakter anda]

Setelah itu, Mark menyesuaikan penampilan karakter gamenya. Didepannya tersedia opsi beberapa pakaian khas seorang assasin, dengan warna yang berbeda pula. Ia memilih satu yang memiliki warna dominan hitam dengan sedikit warna merah darah, lalu memilih warna perak untuk rambutnya, dan warna hitam untuk lensa matanya. Selesai dengan penampilan bagian atasnya, ia memilih sepasang sepatu boot kulit hitam senada dengan pakaiannya dan jubah khas milik ras demon.

Selepas menyesuaikan penampilan, Mark juga memilih senjatanya. Ia memilih sepasang pedang bermata dua yang memiliki kilau cahaya perak dingin. Itu sangat sesuai dengan kepribadian dingin dan terasing miliknya.

[Konfirmasi penampilan ya/tidak]
[Ya]

[Selamat pada pemain Mark, data anda akan disimpan dalam server. Selamat datang di game Dionysius]

Setelah itu, pemandangan di depannya menjadi buram dan berubah menjadi dataran hijau yang luas dengan banyak pepohonan tinggi di sekitarnya. Ia melihat sekitar dan tidak menemukan seorang pun disana, dan memutuskan untuk berkeliling. Ini adalah tempat yang indah, sepertinya itu bukit kecil. Dan tidak jauh dari bukit itu ada jalan setapak yang mengarah ke desa terdekat.

"Mark?" Ujar sebuah suara dari belakangnya.

Mark menoleh kearah suara dan mendapati seorang pemuda yang memiliki rambut merah cerah dengan pakaian yang berwarna senada. Wajahnya berkerut heran, dan ditangannya ada busur panah yang memiliki warna merah senada dengan ukiran berbentuk api melintang di sekitar busurnya. Di punggungnya terdapat tas yang memiliki banyak anak panah. Pemuda itu mendekat kearahnya dengan pasti. "Aku Jeno, ingat?"

Mark menatapnya ragu,"Jeno? Saudara Dr.Lee?"

Pemuda itu mengangguk.

"Dimana yang lain?" Tanya Mark sambil mengedarkan pandangannya ke perbukitan yang mengelilingi tempat itu.

Sebelum Jeno sempat menjawabnya, suara seseorang yang mengumpat dengan keras terdengar dari kejauhan. Juga diikuti oleh suara tawa dari orang lain yang mereka kenal.

"Sialan!! Apa-apaan game ini?! Membuatku sakit kepala saja!! Hanya untuk masuk ada banyak pilihan yang membuatku merasa ingin mengundurkan diri dari misi!!"

Neo City : The Game Is Called DionysusWhere stories live. Discover now