Lv.20 : Misi Dimulai (2)

3.8K 616 154
                                    

Haechan tertegun dan melihat sekeliling dengan antusias. "Ini bahkan lebih luas dari laboratorium pribadiku..."

"Setidaknya ini tiga puluh kali lipat dari besar kamarku..." Timpal Yuta.

"Kau benar.." Ten mengangguki ucapan Yuta.

"Sial! Begitu besar!!" Renjun mengumpat karena kagum dengan betapa luasnya tempat ini.

Member NCT sisanya menatap dengan bodoh ke sekeliling ruangan, setidaknya luas tempat ini sama dengan tiga buah lapangan sepak bola yang digabungkan. Kira-kira seperti itu lah isi pikiran mereka. Disaat pikiran mereka berkeliaran bebas mengenai betapa luas dan besarnya tempat ini, Johnny dan Mark datang dari sisi lain.

"Kalian sudah tiba.." ujar Johnny, membuat pikiran mereka kembali ke dunia nyata. Mereka mengangguk. "Ikuti aku.." Johnny berjalan lebih dulu menuju sebuah lorong yang seluruhnya memiliki cat putih.

Disepanjang perjalanan, semua orang menatap dengan penasaran pada apa yang ada disekitar mereka. Ada banyak peneliti disana, dan bahan penelitian mereka pun berbeda. Bukan hanya meneliti teknologi, mereka juga meneliti biokimia, fisiologi, ilmu perbintangan, dan masih banyak lagi.

Usia mereka pun relatif masih muda, mungkin sepantaran Jaehyun dan Winwin. Ketika mereka lewat, para ilmuwan itu menengok kearah kelompok mereka dan mengangguk kecil sebagai sapaan.

"Kita sampai.." ujar Mark seraya berhenti berjalan. Ia lalu berbalik dan menatap yang lain. "Ruangan-ruangan ini adalah tempat kita akan melakukan misi, sementara itu Doyum dan Haruto adalah peneliti yang bertanggung jawab atas kita. Lebih tepatnya mereka menangani masalah nutrisi yang kita butuhkan selama kita tak sadarkan diri nanti." Jelas Mark.

Doyum dan Haruto yang sedari tadi berada di belakang mereka mengangguk dan tersenyum. Tepat pada saat itu beberapa orang keluar dari ruangan paling ujung dan mendekati mereka.

"Sementara ilmuwan yang bertanggung jawab atas semuanya adalah Mingrui, yang pernah kusebutkan sebelumnya." Mark menunjuk pada orang yang berada di paling kiri kelompok para ilmuwan itu.

"Halo, namaku Lee Mingrui. Ini rekan-rekan ilmuwan ku, itu Eunsang, yang memiliki rambut merah Woochul, itu-"

"Aku Zeyu. Ini Zihao, dan yang itu Taehyun. Juga yang paling kanan dan seperti orang pendiam itu Junwook." Sambung Zeyu.

"Halo!!" Yang lainnya menyapa dengan hangat, dan senyuman yang terus melekat pada bibir mereka.

"Salam kenal.." member NCT balas menyapa mereka.

"Bisa kita mulai prosedurnya?" Ujar Mark sambil menatap Mingrui, yang ditatap mengangguk paham.

"Kalian akan memasuki game, dan kehilangan kesadaran. Untuk itu, semua ruangan kecil di lorong ini kami gunakan untuk menyimpan raga kalian selama jiwa kalian berada dalam dunia holografik game. Mengenai tubuh kalian, kami yang akan bertanggung jawab. Masing-masing ruangan dapat diisi oleh dua orang, dan itu sudah terdapat nama di pintu masuk. Jadi kalian tinggal memasuki ruangan itu. Apa ada yang ingin kalian tanyakan?" Jelas Mingrui.

"Kalian bersembilan yang akan menangani ini? Apa tidak kekurangan orang?" Tanya Taeyong sedikit khawatir.

Taehyun tersenyum lebar,"hyung tenanglah! Kami adalah profesional, hal yang kau takuti tidak akan terjadi. Selain itu, disini ada banyak peneliti. Mereka bisa membantu kami jika kami membutuhkan sesuatu..."

Zeyu mengangguk setuju, "selain itu, setiap ruangan dan sudut tempat ini memiliki sensor untuk mengamati kehidupan suatu makhluk. Jadi jika ada kecelakaan yang menyebabkan kematian pada ilmuwan atau yang diteliti maka akan segera diketahui."

Mingrui menatap Taeyong, seolah mengatakan bagaimana?

Taeyong mengangguk puas lalu kembali tenang.

"Apakah akun game yang akan kami gunakan adalah akun baru yang harus kami buat atau kalian yang menyediakan?" Tanya Kun, yang mewakili pertanyaan semua orang.

"Kalian yang akan membuatnya sendiri, itu tidak sulit. Hanya mengisi data diri, nickname game yang kalian inginkan, lalu memilih ras, dan kemampuan yang kalian inginkan." Jawab Eunsang.

"Jeno mengangguk paham,"baiklah. Kami mengerti, lalu mari kita lakukan."

Yang lainnya mengangguk setuju, yahh walaupun ada beberapa yang masih terlihat bingung namun tidak mengurangi semangat mereka untuk memasuki dunia yang sama sekali baru.

"Game ini memiliki genre fantasi, yang artinya semua yang ada di dalam game merupakan imajinasi dari pihak pengembang. Jadi jangan heran saat kalian melihat sihir..." Celetuk Zihao.

"Yakinlah! Kami tidak akan terkejut sampai mengencingi diri sendiri, lagipula diantara kami ada gamers pro yang bisa diandalkan!!" Ujar Lucas dengan bangga.

Jisung mengangguk setuju.

"Baiklah, silahkan cari nama kalian di pintu masuk. Dan tunggu kami yang bertanggung jawab untuk memberikan instruksi lebih lanjut." Ujar Mingrui.

Mereka lalu berjalan meninggalkan kesembilan anak muda itu dan mulai berjalan di lorong mencari nama mereka.

"Aku menemukannya." Ujar Mark. "Dr. Lee, kau bersamaku." Mark menunjuk pintu masuk di paling ujung.

"Ten, kau bersamaku." Ujar Johnny di pintu keenam.

"Jisung! Kita satu ruangan!! Hahaha.." Chenle tertawa senang.

Dan begitu seterusnya. Taeil bersama Doyoung, Lucas bersama Jungwoo, Kun sudah pasti bersama Renjun, Jaehyun bersama Taeyong, Jeno dan Jaemin, lalu Yuta dan Winwin.

Tak lama, Mingrui menyusul mereka bersama delapan orang lainnya. "Apa kalian sudah menemukannya?" Mereka mengangguk. "Aku lupa satu hal, kami butuh empat orang untuk menjadi virus. Yang nantinya akan menghancurkan game."

"Kalau begitu biar aku saja.." Haechan mengajukan diri.

Mark entah mengapa merasa ia juga harus ikut,"aku juga.."

Sisanya terdiam sebentar sebelum Jeno berbicara,"aku juga.. lagipula aku ini hacker, sangat memalukan jika aku tidak ikut.."

"Jika Jeno ikut maka aku juga!" Jaemin menimpali.

Mingrui tersenyum,"baiklah sudah diputuskan kalau begitu. Ini tidak sulit, kalian akan sama seperti pemain lainnya. Hanya jika kalian berempat menemukan inti dari game dan kelemahannya, virus ini akan secara otomatis diaktifkan. Dan aku akan membimbing kalian pada saat itu." Jelasnya.

Keempat orang itu mengangguk paham.

"Nah, silahkan masuk ke ruangan yang sudah ditentukan..." Haruto menimpali.

Mereka masuk satu persatu, dan diikuti oleh satu orang peneliti untuk setiap ruangan. Itu bukan ruangan yang luas, hanya sebesar kamar tidur di sebuah flat biasa. Dengan dua tempat tidur single serta seperangkat alat untuk mendeteksi detak jantung dan gelombang otak serta komputer kecil untuk mengontrol alat-alat itu. Dan jangan lupa dengan cat putih yang seperti selembar kain baru.

Masing-masing anggota NCT berbaring di tempat tidur single dan dipasangi alat yang tersedia, dan jangan lupa dengan kacamata holografik game sebagai portal masuk mereka.

"Apa kalian siap?" Suara Mingrui terdengar di setiap ruangan.

Dengan penuh keyakinan mereka menjawab secara bersamaan,"siap!!"

Perlahan mereka menutup mata, dan semuanya menjadi gelap. Suara statis seorang wanita yang berulang kali mereka dengar memasuki pikiran mereka.

'Selamat datang di game <Dionysius> tempat dimana semua pemain akan mengalami hal-hal indah yang tidak pernah mereka rasakan.'

________
To be continued

Nih aku up lagi spesial pake telor mumpung ngga terjangkit Virus males
Kuusahakan nanti Up lagi deh tapi jangan lupa comment nya ya

Neo City : The Game Is Called DionysusWhere stories live. Discover now