Lv. 17 : Diskusi (3)

4.4K 638 115
                                    

Jeno berdeham pelan, menyadarkan semua orang dari lamunannya masing-masing. "Aku.. bisa melakukan hacking."

"Bukankah kau CEO Lee Company? Perusahaan terbesar di Asia?!" Pekik Ten yang baru saja sadar identitas Jeno.

Jeno hanya menggaruk tengkuknya canggung,"ehm..ya..itu perusahaan peninggalan ayahku.."

"Jika kau ada disini..itu artinya dokter muda itu juga ada disini?!" Tanya Ten lagi.

"Ten Hyung, orang yang kau maksud itu atasanku.." sela Jungwoo.

"Benarkah?!" Pekik Ten heboh.

"Tak kusangka ada dua jenius dalam kelompok ini!!" Timpal Lucas sambil bertepuk tangan dengan dramatis.

"Bisa kita hentikan? Bukankah seharusnya kita membahas taktik apa yang harus digunakan nantinya?" Sela Jisung yang risih dengan perilaku konyol mereka.

"Tentu, silahkan!!" Ujar Lucas sembrono.

Johnny mengangguk kecil, "apa kau bisa membuat jaringan virus?" Tanyanya pada Jeno.

"Ya, tapi aku butuh laptop atau PC. Namun aku juga bisa melakukanya dengan AI¹." Jawab Jeno.

[¹baru inget, singkatan AI itu artificial intelligence. Atau kecerdasan buatan. Maaf ya telat:')]

"Bagus kalau begitu, kau bisa bekerja sama dengan tim cyber  kepolisian untuk pembuatan virus." Ujar Johnny.

Jeno mengangguk paham.

"Lalu.. bagaimana dengan gamenya?" Tanya Taeyong.

"Banyak gamers ahli disini, kami bisa membantu kalian naik level dengan mudah.." jawab Yuta, si pemuda keturunan Jepang.

"Itu benar, aku sudah sering menjadi beta taster untuk setiap game yang baru rilis. Jadi aku tahu bagaimana cara bermain di banyak game online." Timpal Lucas.

"Aku setuju, walaupun aku tidak sepertinya tapi dalam game <Dionysius> aku adalah seorang pro²." Jisung membenarkan.

[²istilah yang berasal dari kata professional/singkatan]

"Apa kita juga akan menggunakan kacamata holografik itu juga?" Tanya Chenle.

"Itu adalah satu-satunya portal untuk menuju dunia game ini." Jawab Mark.

"Kapan kita akan pergi?" Tanya Haechan kemudian.

"Untuk tiga hari ini, persiapkan diri kalian. Jagalah fisik dan kekuatan mental kalian, besok pagi lakukan tes kesehatan di lantai tiga gedung ini. Lusa datanglah ke tempat ini di jam yang sama dengan hari ini." Jelas Johnny.

"Lalu aku akan bersiap untuk membuat virus terlebih dahulu.." ujar Jeno yang diangguki oleh Johnny.

Mark berdiri dan diikuti yang lainnya,"pertemuan hari ini berakhir, terimakasih atas kerjasama kalian. Sampai jumpa lusa nanti di jam yang sama, bersiaplah sebaik mungkin. Selamat siang."

Mereka membungkukkan badan untuk menghormati yang lain, lalu keluar dari ruangan satu persatu. Meski sedikit terguncang dengan fakta yang baru saja mereka ketahui, tapi situasi memaksa mereka untuk tetap tenang. Untungnya meski kehilangan sebagian dari memori masa lalu mereka, itu tidak menghilangkan sedikitpun keberanian dan ketulusan mereka untuk berkorban demi banyak orang.

Neo City : The Game Is Called DionysusWhere stories live. Discover now