Lv. 42 : Kerusuhan

608 107 31
                                    

Haiii

________

Setelah mendapatkan penjelasan dari mereka, Mark langsung keluar dari gua dan menghubungi Johnny, Taeil, dan Jeno sebagai perwakilan dari kelompok lainnya.

Itu adalah panggilan video, jadi mereka bisa bertatap muka meskipun berjauhan. Ini adalah salah satu fasilitas canggih yang ditawarkan game ini untuk para pemain, yaitu memudahkan mereka untuk berdiskusi mengenai strategi ataupun masalah internal jika sedang berjauhan.

Dan jika seorang pemain sudah memiliki guild, jumlah peserta untuk melakukan panggilan video juga menjadi lebih banyak.

Dia dengan rinci menceritakan kembali semua yang dikatakan keempat orang yang baru ia tolong itu, menjelaskan situasinya serta pendapatnya mengenai kerusuhan yang terjadi.

"... mungkin itu bagian dari plot game?" Ujar Taeil sembari menopang dagunya dan berpikir setelah mendengarkan penjelasan Mark.

"Plot? Tapi saat aku melihat dokumen yang diberikan Nicholas dulu tidak ada kerusuhan seperti ini.." sanggah Jeno dengan yakin, ia masih ingat berkas yang diberikan perwakilan dari perusahaan game ini padanya.

"Kau yakin? Mungkin itu terlewatkan saat kau membacanya-" tanya Johnny, ia memikirkan situasi lain.

Jeno tampak mengangguk mantap, "aku selalu teliti saat membaca dokumen kerjasama dengan perusahaan lain, apalagi ini adalah proyek besar antara perusahaanku dengan game ini. Jika aku lalai, kerugian besar akan menantiku nantinya."

"Apakah mungkin dia mulai menunjukkan rencananya?" Sela Mark tiba-tiba.

Ketiganya langsung menatap Mark seolah tercerahkan, lalu mereka mengangguk serentak.

"Itu mungkin saja, sepertinya jumlah peserta sudah memenuhi kualifikasi untuk memulai apapun itu yang ia rencanakan."  Taeil berasumsi.

"Jika seperti itu, maka pasti ada jumlah minimal untuk menjalankan rencananya. Dan... Berapa kira-kira itu..." Sambungnya.

"Jeno, apakah kacamata ini sudah dipasarkan ke seluruh dunia?" Tanya Johnny tiba-tiba.

Tiga orang lainnya langsung paham maksud dari pertanyaannya, Jeno langsung menggeleng dan menjelaskan. "Tidak... Lebih tepatnya belum, rencananya kacamata holografik ini akan diluncurkan secara internasional pada pekan terakhir bulan depan. Orang-orang yang terjebak dalam game ini semuanya adalah dari Korea Selatan."

Diam-diam mereka menghela nafas mendengar penjelasan Jeno, setidaknya ini tidak menjadi bencana internasional yang harus melibatkan lebih banyak pihak lagi. Cakupan mereka bisa menjadi lebih kecil sekarang, yang akan sedikit mempermudah tugas mereka.

"Begini saja, sekarang kita tunggu sampai kita berkumpul di desa kelahiran kembali. Bawa serta rekan baru kalian dan kita diskusikan lagi disana agar semuanya paham. Setelah itu, kita atur rencana selanjutnya disana. Bagaimana?" Usul Johnny.

Neo City : The Game Is Called DionysusWhere stories live. Discover now