Lv. 27 : Rencana Selanjutnya

3.7K 552 45
                                    

Kayaknya ini lebih panjang dari yang pertama deh:')

_________

Di kedai teh, yang pertama tiba adalah Kun dan Renjun. Mereka menunggu didepan toko sambil mengobrol ringan, dan tak lama beberapa anggota lain muncul. Dengan keributan tentunya.

Ketika yang terakhir telah tiba, mereka mulai memasuki kedai dengan sedikit keributan. Biangnya adalah Lucas, Chenle dan Ten. Bahkan Winwin ikut-ikutan membuat keributan karena hasutan Lucas sepupunya.

"Bisakah kalian diam sialan?!" Renjun jengah dengan tingkah konyol mereka, padahal yang membuat keributan kan anggota yang lain tapi ia yang merasakan malunya.

"Renjun-ah, kenapa kau galak sekali hari ini?" tanya Lucas dengan wajah memelas yang dibuat-buat, Taeyong yang melihatnya merasa jijik dan ingin memukulnya dengan tongkat milik Chenle.

"Jika dia tidak galak, bukan Renjun namanya. Itu artinya dia kesurupan arwah malang yang hanya bisa memasuki tubuhnya karena tidak ada pilihan lain." jawab Jisung asal.

Jaemin yang mendengarnya langsung tertawa terbahak-bahak, sementara yang lain hanya terkekeh pelan. Renjun dengan penuh kasih sayang menjitak kepala Jisung sambil tersenyum. Tak lupa mulutnya menggumamkan kata 'sialan' untuk Jisung.

Setelah keributan itu, mereka memilih meja panjang didekat panggung pertunjukan. Mejanya cukup panjang, cukup untuk memuat dua puluh hingga tiga puluh orang. Setelah mengambil tempat masing-masing, mereka mulai melihat sekeliling ruangan kedai yang ramai itu.

"Ini seperti kedai teh di zaman dinasti dulu…" gumam Renjun setelah ia memindai seluruh ruangan.

"Benarkah?" Ten bertanya dengan antusias.

Renjun mengangguk pelan, "mendiang kakekku adalah seorang penjaga bayangan kaisar dinasti Qing terakhir, walaupun tak lama dinasti itu runtuh tapi hal-hal seperti ini masih ada ketika itu."

"Kakeknya sering bercerita mengenai selama menjadi penjaga bayangan, dan berkat ceritanya pula kami dapat membedakan banyak jenis racun dan senjata." timpal Chenle penuh semangat.

"Wahh benarkah?! Berapa usia kakekmu itu Renjun??" tanya Jaemin yang mulai tertarik.

"Sekitar…hampir seratus lima puluh tahun.  Tapi dia kemudian meninggal tak lama setelah itu." jawab Renjun yang masih betah memandangi interior kedai teh itu.

"Woahh!!! Luar biasa!! Kakekmu panjang umur dan setua itu?! Hebat!!" Lucas berseru, ia juga bertepuk tangan dramatis saat mendengar penjelasan Renjun.

"Orang tua zaman dahulu cenderung memiliki umur panjang karena mereka menjaga pola makan dan kehidupan mereka, jadi tidak heran kenapa kakek Renjun bisa mencapai seratus lima puluh tahun." jelas Haechan dengan santai. "Belum lagi, kakeknya seorang penjaga bayangan kaisar. Yang pastinya mengetahui banyak hal seperti ramuan dan obat-obatan untuk menjaga kesehatannya."

Taeyong menjentikkan jarinya dan mengangguk. "Penjelasan yang masuk akal!"

"Setahuku…perlakuan untuk penjaga biasa dan penjaga bayangan itu sangat berbeda. Seorang penjaga biasa hanya memiliki upah beberapa koin perak, sementara makanan mereka diatur oleh koki di barak atau bahkan mereka sendiri. Lain halnya dengan penjaga bayangan, mereka makan dari tangan mereka sendiri dengan bahan berkualitas, juga pelatihan yang berat, dan upah mereka biasanya beberapa koin emas." jelas Ten.

"Dari mana kau tahu itu?" tanya Johnny penasaran.

"Aku seorang penjaga perpustakaan, aku hampir membaca semua buku sejarah yang ada disana." Ten menjawab dengan ringan.

Neo City : The Game Is Called DionysusWhere stories live. Discover now