Lv. 07 : Terusik

4.5K 711 56
                                    

Aku bek dengan bermodal hotspot :)

=======

Ketika mereka tengah asyik mengobrol, mata Jaemin tanpa sengaja menangkap sosok sepupunya sedang bersama seseorang. Tanpa sadar, keningnya berkerut dan Jeno memperhatikan perubahan ekspresinya. Pemuda itu mengikuti arah pandang Jaemin dan terkejut.

"Haechan? Sedang bersama siapa dia?" ujar Jeno tanpa sadar.

Jaemin yang kebetulan mendengarnya langsung menatap Jeno, "kau mengenal orang itu?? Apa hubunganmu dengannya?"

"Dia saudaraku." jawab Jeno, ia heran kenapa Jaemin menanyakan hal ini. "Ada apa?"

Tanpa berniat menjawab pertanyaan Jeno, ia berkata. "Ikut aku!" Jaemin berdiri dan menarik tangan Jeno menuju sepupunya yang berada di bangku taman dekat kafe yang mereka kunjungi.

Jeno menatap tangannya yang digenggam Jaemin, entah kenapa hatinya terasa gatal dan ingin berada dekat dengan Jaemin seolah ada sesuatu yang tak kasat mata mengikatnya dengan si pemuda periang itu.

"Mark!! Apa yang kau lakukan disini?!" pekik Jaemin setelah ia sampai di hadapan sepupunya.

Mark langsung menengok kearah Jaemin, wajahnya menunjukkan ekspresi terkejut walau samar.

"Haechan?" ujar Jeno saat mendapati kembarannya sendiri. "Kupikir kau ada di rumah sakit, tapi ternyata disini.. Syukurlah kalau kau mau merefresh pikiran mu sebentar."

Jaemin menatap Jeno terkejut,"kau kenal dokter ini?!"

Jeno mengangguk pelan, "dia adalah saudaraku."

"Oh gosh!" Jaemin langsung duduk diantara Mark dan Haechan, hal ini membuat Mark berdecak kesal.

"Apa yang kau lakukan?!" Mark mendelik tajam.

"Memisahkan kalian berdua! Kau tidak boleh dekat-dekat dengan dokter baik ini!" jawab Jaemin acuh tak acuh.

Jeno menaikkan alisnya bingung, apa yang sebenarnya terjadi?

"Apa urusanmu?!" Mark terlihat kesal karena Jaemin yang tiba-tiba datang dan mengacaukan 'kencannya'.

"Aku tidak mau kau melakukan hal yang aneh-aneh pada dokter cantik ini kau itu seperti seorang paman paruh baya yang membutuhkan sugar baby." ucapan Jaemin berhasil membuat Jeno hampir tertawa, dia memalingkan wajahnya dan menutupi mulutnya dengan tangan.

"Sialan kau Na Jaemin!!" Mark memelototi sepupunya dengan penuh kebencian.

Sebelum dia bisa memukul Jaemin, suara ponsel milik Haechan menginterupsi mereka. Tiga orang itu langsung menatap Haechan yang mengangkat panggilan telepon.

"Halo?"

"Haechan  ini gawat!! Banyak orang yang tak sadarkan diri setelah bermain game!!" suara Jungwoo terdengar dari seberang panggilan.

"A-apa?! Bagaimana bisa?? Apa yang terjadi??"

Tiga orang lainnya langsung saling menatap saat mendengar suara panik dari panggilan tersebut.

"Entahlah, aku juga tidak mengerti. Tapi sejak pagi banyak pasien yang dibawa kesini dengan keadaan seperti itu!!"

"Aku akan segera kembali..." Haechan menutup panggilan dan menatap tiga orang yang sedari tadi menyimak.

"Chan, ada apa?" tanya Jeno, alisnya terangkat bingung.

"Jen, banyak orang yang tiba-tiba tidak sadarkan diri dilarikan ke rumah sakit!! Gejalanya sangat aneh, kita harus kembali!" jawab Haechan, raut ketengangan yang biasanya ada kini hilang digantikan dengan kepanikan.

Neo City : The Game Is Called DionysusWhere stories live. Discover now