Lv. 41. Leveling (7)

556 112 12
                                    

/menghela nafas/ banyak banget silent reader nya ya...

________

"Siapa kau?"

Mark hanya tersenyum formal, senyum yang biasa ia tunjukkan pada orang baru. "namaku Mark Lee, assassin ras demon level 50." Ia memperkenalkan diri.

"Kenapa kau bersembunyi disana?" Tanya Hyunjin, wajahnya sudah sangat pucat. Tangannya juga memegangi bagian pinggang yang berlumuran darah.

"Hanya waspada, aku berjaga karena teman-temanku sedang tidur." Jawab Mark apa adanya. "Kalian sendiri? Apa yang dilakukan kelompok kuartet di dini hari yang dingin ini?"

"Kami melarikan diri, dari kota utama. Kau tahu? Kota Endless Abyss." Jawab yang wajahnya paling tenang. "Omong-omong namaku Bang Chan, yang terluka itu Hyunjin."

"Aku Changbin, ini Lee Know." Sahut yang berpipi tembam sembari menunjuk seorang pemuda tampan yang mengendarai kuda berwarna hitam.

"Salam kenal." Ujar Lee Know.

"Sebelum kami bercerita, bolehkah kami minta bantuan padamu? Kami janji akan membayarnya dimasa depan, tapi kami benar-benar tidak punya apa-apa sekarang. Banyak barang-barang dan item milik kami dirampas saat di kota utama." Sela Changbin kemudian, wajahnya terlihat panik bercampur khawatir.

Mark mengangkat alisnya, ia tampak berpikir sejenak lalu mengangguk pelan. "ikuti aku." Ia lalu berjalan mendahului mereka, menuju gunung bebatuan tak jauh dari tempat mereka.

"Kau tinggal di bebatuan ini?" Tanya Chan berbasa-basi.

Mark mengangguk, menggunakan skill seringan bulu miliknya untuk naik ke tempat gua peristirahatan kelompoknya. "Kami menghemat uang dan juga menghindari hal yang tidak perlu."

Dia menggunakan kata 'kami' alih-alih 'aku', itu artinya pemuda didepan mereka tidak tinggal sendirian. Keempatnya mengangguk paham.

"Teman-temanmu juga tinggal disana?" Tanya Lee Know, ia dan Changbin membantu memapah Hyunjin yang tengah terluka, sementara Chan membawa barang-barang mereka.

"Apakah kuda kami akan aman disana?" Tanya Chan agak khawatir, ia takut kendaraan mereka akan dicuri oleh orang lain saat mereka lengah.

"Tenang saja, ada banyak jebakan ditempat ini. Tidak ada yang akan berani menginjakkan kaki mereka disini apalagi sampai mencuri sesuatu, jika orang itu tidak mau mati." Jawab Mark dengan tenang. "Tapi jika mereka nekat dan beruntung mereka bisa pergi dengan XP dan HP yang tinggal sedikit, 10% mungkin? Entahlah..."

Mark tampak santai saat mengatakan hal-hal itu, seolah-olah dia hanya mengatakan 'hari ini aku berhasil melewati ujian yang sulit dengan sedikit usaha'. Yang mana membuat empat orang itu menggeleng tak habis pikir. HP dan XP yang rendah sama saja dengan sekarat, tak ada yang lebih baik dari kedua pilihan yang disebutkan Mark.

Akhirnya mereka sampai di mulut gua, ada empat orang yang tengah larut dalam mimpi mereka dan belum menyadari adanya orang tambahan di tempat mereka.

"Istirahatlah ditempat yang kalian inginkan." Ujar Mark, ia lalu mendekati Kun dan menepuk pundaknya pelan.

Yang lebih muda mengerjap, membuka matanya dan menatap Mark dengan alis mengkerut. "Mark hyung? Kenapa?"

"Apa kau masih menyimpan ramuan yang Haechan berikan tempo hari lalu?" Mark balik bertanya.

Masih dengan nyawa yang belum terkumpul seutuhnya, Kun mengangguk. Ia lalu merogoh tas penyimpanannya dan mengeluarkan sebuah botol kecil berwarna biru cyan yang bercahaya, dan tanpa menunda lagi ia menyodorkannya pada Mark. "apa kau terluka hyung?"

Neo City : The Game Is Called DionysusWhere stories live. Discover now