꧁☬𒆜*༆BAB 12༆*𒆜☬꧂

11 1 0
                                    

"Hm, bagaimana Afifah?" tanya pelan Armand.

Afifah tampak linglung. Ia hanya menunduk. Ega menatapnya. Ia berusaha kuat dan berdoa di dalam hatinya. Hingga akhirnya, ia mengangkat dagunya.

"Bismillah! Untuk Kang Armand, Afifah akan memikirkannya ya! Afifah butuh waktu untuk menjawabnya!" ucap Afifah.

Armand menghela napasnya. Ega tersenyum. Afifah kembali menunduk dan menjaga pandangannya. Zaki tampak terkejut mendengar perkataan itu.

Tak lama kemudian, Armand berpamitan untuk pulang. Sementara itu, Zaki masih bersama Aliyah. Mereka tampak berbincang bersama. Zaki hanya terdiam.

Sementara itu, Afifah berjalan kembali masuk ke dalam kamarnya. Ega termangu menatapnya. Tak lama kemudian, Zaki berpamitan dan pergi dari rumah tersebut.

Lalu mereka beristirahat. Tepat pukul 02:00 dini hari, Afifah terbangun. Dengan wajah yang basah, ia mengenakan kain kerudung yang begitu panjang.

Sebuah sajadah terbentang dan ia memanjatkan doanya. Air matanya menetes dan sesekali ia menangis tersedu. Ia tampak bingung dengan kejadian semalam.

"Aamiin ya Allah!" bisik nya sembari mengusap kedua telapak tangannya.

Tanpa disadari, Ega menatapnya dari pintu kamar Afifah yang terbuka. Dengan memberanikan diri, Ega mengetuk pintu kamar. Afifah menoleh dan sedikit terkejut.

Dengan cepat, ia mengusap air matanya dan menatap sang kakak. Afifah mendekati Ega dan membawanya masuk ke dalam kamar.

"Ada apa kak?" tanya Afifah.

Ega terdiam sejenak sembari menatap Afifah.

"Afifah, kakak mau bertanya padamu!" ucapnya pelan.

"Ada apa kak?" tanya Afifah.

"Apakah kau keberatan jika kau menikah dengan Kang Armand?" ucapnya.

Afifah terdiam sejenak dan menatap sang kakak. Ia menarik napasnya dalam-dalam.

꧁𒆜Sajadah Panjang𒆜 ✒The End☬꧂Where stories live. Discover now