꧁☬𒆜*༆BAB 56༆*𒆜☬꧂

8 1 0
                                    

Secara spontan, tangan Armand langsung meraih tangan Afifah. Afifah kaget dan menatapnya. Tampak hening sejenak sampai akhirnya mereka saling menatap satu sama lain. Perlahan, genggaman tangan Armand semakin kuat.

Armand memberanikan dirinya untuk mendekati wajah Afifah. Afifah nampaknya paham maksud Armand. Ia terdiam dan menatap Armand yang semakin mendekati wajahnya.

Benar saja, Armand mendaratkan bibirnya pada bibir mungil nan indah itu. Afifah langsung menutup matanya. Afifah merinding dan detak jantungnya berdegup kencang.

Terasa hangatnya napas yang keluar masuk itu. Wajah Afifah memerah. Kedua tangan mereka saling berpegangan seolah-olah menikmati ciuman mereka.

Sampai akhirnya ciuman itu berganti menjadi lumatan demi lumatan. Armand semakin liar dengan bibir Afifah. Sampai akhirnya Armand mendorongnya untuk bangkit dan berjalan mundur menuju kamar.

Armand menutup pintu dan menguncinya sembari terus melumatkan bibir Afifah. Keesokan harinya, Afifah terbangun dengan posisi Armand yang tengah tidur di sampingnya.

Ia tersenyum menatap wajah Armand yang memerah tipis itu. Akhirnya ia membenahi dirinya dan mulai membereskan rumah. Setelah itu ia masak dan menyiapkan sarapan.

Ketika ia sedang sibuk memasak, seseorang mendekatinya dari belakang. Sebuah tangan meraih pinggangnya dan langsung memeluknya.

"Selamat pagi sayangku! Wah masak apa hari ini?" ucap Armand senang.

Afifah tersenyum dan tertawa kecil. Ia tampak malu-malu. Tetapi kini telah berbeda. Ia sudah tidak mengenakan kain cadar untuk menutupi wajahnya dari Armand.

Tampak senyuman yang manis itu terukir indah di tengah-tengah kedua pipinya. Dengan keisengan tingkat dewa, Armand mencubit pipi Afifah. Hal itu membuatnya tertawa geli.

"Hari ini Afifah masak sesuatu yang spesial untuk Kang Armand!" katanya.

꧁𒆜Sajadah Panjang𒆜 ✒The End☬꧂Where stories live. Discover now