꧁☬𒆜*༆BAB 81༆*𒆜☬꧂

5 1 0
                                    

"Maafkan aku! Maafkan aku!" bisik Armand berulang kali.

"Walaupun sekarang kaulah yang menjadi pilihan hidupnya, ku mohon jangan pernah lukai perasaannya! Ku mohon dengan sangat! Jangan sekali-sekali memukulnya! Aku sedih melihatnya menjadi seperti ini!" kata Zaki.

"Maafkan aku! Aku berjanji!" bisik Armand menyesal.

"Hanya kaulah orang yang sangat Afifah sayang! Bukan aku! Biar bagaimanapun caraku untuk memisahkan kalian, tetap saja sama! Afifah bertahan untukmu! Karena ia sayang padamu, Armand!" ucap Zaki.

"Ya! Baik, aku paham! Maafkan aku!" katanya.

Setelah itu, merekapun mengusap air mata mereka. Akhirnya mereka bisa berbaikan dan tersenyum kembali. Tidak ada dendam dan amarah lagi di hati dan benak Armand kini.

Akhirnya, Zaki berpamitan dan Armand melanjutkan pekerjaannya. Tepat pukul 01:00 siang, Armand pulang bekerja. Ia langsung mengemas dirinya dengan rapi.

Setelah itu, ia berangkat menuju toko bunga dan bingkisan untuk di bawa. Akhirnya, ia sampai di rumah sakit. Betapa terkejutnya ia saat tiba di rumah sakit itu.

Ruangan itu tertutup rapat. Beberapa perawat tampak sibuk dengan membawa beberapa alat masuk kedalam ruang perawatan Afifah. Armand mendekatinya perlahan.

Ia mengintip ke arah jendela ruangan dan menatap Afifah yang kini tengah di pasang alat medis. Betapa mirisnya ketika melihat tubuh Afifah yang kian hari semakin kurus akibat kemoterapi.

Air mata Armand menetes. Tak tega ia melihat Afifah seperti itu. Tetapi hanya seperti itulah Afifah bisa terselamatkan dari penyakit yang begitu mengerikan dan mengancam nyawa itu.

Tak lama kemudian, Afifah tampak lemas dan beristirahat. Beberapa perawat keluar dari ruang perawatan Afifah. Armand yang tertidur sedari tadi di kursi pun akhirnya masuk kedalam.

꧁𒆜Sajadah Panjang𒆜 ✒The End☬꧂Where stories live. Discover now