꧁☬𒆜*༆BAB 85༆*𒆜☬꧂

11 1 0
                                    

Karena tak kuasa menahan kesedihan dan pilu yang begitu menyesakkan dada, Zaki akhirnya membalikkan tubuhnya dan bersandar di jendela. Perlahan namun pasti, mereka selesai sembahyang.

"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh!" ucap Armand sembari menoleh ke kanan dan kiri.

Tanpa di sadari, sesuatu terjadi. Dengan perlahan, Armand mengangkat kedua tangannya sembari berdoa. Tampaknya ia tak menyadarinya.

"Aamiin ya Allah!" ucapnya menutup doa.

Akhirnya, ia membalikkan badannya. Betapa terkejutnya ia saat melihat apa yang ada di hadapannya kini. Sosok yang begitu ia sayangi kini terbaring lemah tanpa bergerak.

Kedua mata indah itu akhirnya tertutup rapat. Bibir yang memutih pucat dan tubuh yang terasa dingin. Seperti tertusuk tombak yang melesat begitu cepat ke jantungnya.

"Afifah! Afifah!" teriaknya.

Armand bangkit dan mendekati Afifah. Sebuah lingkaran indah itu terukir di wajah Afifah. Armand tak percaya apa yang telah terjadi. Afifah, benar-benar pergi untuk selamanya.

"Afifah!" teriak Armand histeris.

Karena tak tahan dengan semua itu, Zaki pun memberanikan dirinya untuk masuk dan membuka pintunya.
Di sana, ia ikut menangis. Ia tak tega melihat apa yang telah terjadi malam ini.

"Afifah! Jangan tinggalkan Akang! Bangun Afifah! Akang akan buat Afifah sembuh! Bangunlah Afifah!" teriak Armand.

"Innalillahi! Afifah!" bisik Zaki sembari memegang pundak Armand.

"Afifah! Jangan pergi! Ya Allah! Jangan ya Allah! Jangan Kau ambil Afifah! Ya Allah!" teriak histeris Armand.

"Afifah! Hiks! Afifah!" tak kuasa menahan tangis, Zaki bersimpuh.

Di malam yang penuh dengan suka cita menyambut hari esok yang fitri, menjadi kisah kelam bagi Armand. Ia kehilangan sosok yang selama ini ia cintai dan yang ia harapkan.

꧁𒆜Sajadah Panjang𒆜 ✒The End☬꧂Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt