꧁☬𒆜*༆BAB 73༆*𒆜☬꧂

8 1 0
                                    

Afifah pun terkejut dan langsung mengusap darah itu dengan tangannya. Armand begitu khawatir dan berusaha melihat kondisi Afifah. Ia kebingungan.

"Afifah, apakah Afifah baik-baik saja? Apakah Afifah sakit? Kita pergi ke rumah sakit ya! Kita cek kondisi Afifah!" kata Armand khawatir.

"Afifah tak apa-apa kok! Mungkin Afifah hanya kelelahan!" kata Afifah berusaha menutupi apa yang ia rasakan.

Benar saja, sakit kepalanya pun kambuh kembali. Kali ini benar-benar menyakitkan. Ia memegang kepalanya dan memejamkan matanya.

Armand seketika panik dan Afifah pingsan tak sadarkan diri. Armand langsung menghubungi ambulan dan mengantarkan Afifah menuju rumah sakit terdekat.

Di ruang tunggu, Armand duduk seorang diri. Ia begitu khawatir dan panik dalam dirinya. Ia tak tahu apa yang sudah terjadi pada Afifah. Dengan sabar, ia menunggu konfirmasi selanjutnya dari dokter.

Hingga akhirnya, langkah kaki terlihat dari balik pintu. Armand mengangkat dagunya sembari mendekati sang dokter. Mereka pun berbicara satu sama lain.

Mendengarkan penjelasan sang dokter, Armand kaget bukan main. Matanya melotot dan ia tak percaya dengan apa yang telah terngiang di telinganya.

"Tak mungkin, Dok! Mana mungkin istri saya kena kanker! Stadium 3 pula! Istri saya sehat-sehat saja! Bapak jangan mengada-ngada ya!" tegur Armand.

"Maafkan kami, Pak! Tetapi dari riwayat yang telah kami rangkum, istri Bapak memang terkena kanker stadium 3 yang akan berpindah menjadi stadium 4! Kalau tidak segera di lakukan kemoterapi atau operasi, kemungkinan kecil peluang sembuhnya!" jelas dokter.

Mendengarkan penjelasan dokter, Armand meneteskan air matanya. Akhirnya ia melanjutkan obrolannya dengan sang dokter sampai akhirnya ia di perbolehkan menjenguk Afifah.

꧁𒆜Sajadah Panjang𒆜 ✒The End☬꧂Where stories live. Discover now