꧁☬𒆜*༆BAB 80༆*𒆜☬꧂

5 1 0
                                    

"Untuk Zaki, ini Afifah. Zaki, Afifah mohon agar Zaki bertemu dengan Kang Armand di kantornya pukul 10:00 pagi. Afifah hanya ingin melihat kalian berdua bisa saling memaafkan. Afifah bahagia jika Kang Armand bisa memaafkan Zaki. Maafkan Afifah juga Zaki. Afifah tak mau jika suatu saat nanti, mata ini tak dapat terbuka lagi, napas ini sudah tidak dapat terhela lagi, Afifah ingin kalian damai dan tidak ada kebencian di hati kalian lagi. Afifah mohon, Zaki lakukan ini demi Afifah juga. Afifah juga berharap, Zaki menjadi imam yang baik bagi Aliyah nantinya. Aamiin ya Allah. Salam sahabat lamamu, Afifah."

Begitulah isi dari surat tulisan tangan Afifah yang sedikit berantakan. Setelah membacanya, air matanya menetes. Zaki terdiam menatapnya. Angin berhembus menerpa mereka.

Seketika ia merasa merinding yang begitu luar biasanya. Mata Armand berkaca-kaca. Ia menatap Zaki yang ada di hadapannya. Zaki akhirnya menangis.

"Tidakkah kau sadar Armand? Aku tahu aku banyak melakukan kesalahan selama ini! Tapi tolong maafkan aku! Aku sangat ingin melihat kau dan Afifah bahagia! Maafkan aku! Aku takkan pernah mengganggu kalian lagi! Sekali ini saja Armand! Kumohon kau bantulah dan jagalah Afifah dengan baik! Aku tak mau jika Afifah pergi untuk selamanya!" tangis Zaki.

Langkah kaki Armand bergetar. Ia mendekati Zaki. Perlahan, Armand memeluknya. Mereka menangis dalam dekapan. Rasa penyesalan muncul di benak Armand.

"Ku mohon! Kau orang yang sangat mencintai Afifah! Jangan sampai ia pergi! Aku tak mau kau menyesal! Aku tahu kau berlaku kasar saat itu! Itu semua salahku! Aku tahu semua itu Armand! Maafkan aku! Jika kau benci dan marah padanya, lampiaskan semuanya itu padaku! Akulah yang bersalah!" kata Zaki menangis.

꧁𒆜Sajadah Panjang𒆜 ✒The End☬꧂Where stories live. Discover now