꧁☬𒆜*༆BAB 45༆*𒆜☬꧂

8 1 0
                                    

Sementara itu, Afifah tengah membuatkan Armand segelas kopi di dapur. Melihat Afifah yang masih sedih, Armand mendekatinya. Ia berdiri di belakang Afifah.

"Hm, maafkan Akang, Afifah! Akang harus lakukan ini demi Afifah! Akang tak mau sampai hati Afifah terluka sedikitpun! Maaf ya!" kata Armand lembut.

Afifah menoleh dan menatapnya.

"Tak apa Kang! Ini kopinya di minum dulu!" bisik nya.

"Terima kasih! Afifah mau beristirahat?" kata Armand tersenyum.

"Ya!" singkat Afifah.

"Ya sudah beristirahatlah! Jangan sampai di pikirkan lagi ya! Akang tak suka Afifah bersedih! Ya sudah selamat beristirahat!" ucapnya polos.

"Ya Kang!" sahut Afifah.

Akhirnya Afifah memasuki kamar dan merebahkan tubuhnya. Sementara itu, Armand tengah menikmati secangkir kopi di teras depan rumahnya.

Armand tengah memikirkan sesuatu di dalam benaknya. Sampai akhirnya ia tersenyum dan berjalan menuju kamar. Ia menatap sosok Afifah kini tertidur pulas di kamar.

Ia tersenyum lebar sembari menyelimuti Afifah. Tak lupa ia menghidupkan kipas angin dan menutup gorden jendela kamar.

"Tunggu saja Afifah! Akang pergi sejenak! Nanti Akang kembali lagi! Akang pamit! Assalamu'alaikum!" bisik Armand pada telinga Afifah.

Armand menatap sejenak wajah sang istri. Sampai akhirnya muncul sebuah rasa ingin melakukan sesuatu. Ia memberanikan dirinya dan mengambil posisi yang pas.

Benar saja, sebuah kecupan manis telah Armand berikan pada pipi Afifah. Menyadari akan perbuatannya, ia mulai merasa bangga bisa melakukan hal itu.

Akhirnya ia pergi menuju sebuah tempat dan melancarkan rencana yang telah ia pikirkan sedari tadi. Tepat pukul 12:00 siang, matahari semakin menaik.

"Afifah, sedang apa?" tanya Armand yang melihat Afifah tengah duduk termenung di teras depan rumah seorang diri.

꧁𒆜Sajadah Panjang𒆜 ✒The End☬꧂Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang