꧁☬𒆜*༆BAB 29༆*𒆜☬꧂

9 1 0
                                    

Afifah langsung bangkit dan menghampiri Ega. Semuanya kaget dan berusaha membantu Ega yang terjatuh secara tiba-tiba. Afifah tampak panik. Ia menggoyangkan tubuh Ega beberapa kali.

"Tunggu! Panggil ambulan!" ucap Armand ikut panik.

Akhirnya, ambulan sampai. Mereka langsung melarikan Ega ke rumah sakit terdekat. Dengan cepat, perawat menidurkan tubuhnya di tempat tidur pasien. Mereka pun membawanya menuju ruang ICU.

"Kak Ega! Hiks! Kak! Kenapa kak?" tangis Afifah sembari ikut berlarian.

Ia memegang tangan Ega yang dingin dan tak ketinggalan Armand menemaninya.

"Tunggu sebentar mbak! Harap jangan ikut masuk! Silahkan menunggu di ruang tunggu!" ucap perawat itu sembari melepaskan genggaman tangan Afifah.

"Kakak!" jerit pelan Afifah.

Mereka menunggu di depan pintu ruang ICU. Zaki dan Aliyah menyusul mereka. Melihat mereka tiba, Armand langsung memeluk Afifah dengan erat.

Zaki seketika terdiam. Matanya terus menatap wajah Armand dan Afifah yang tengah menangis dalam pelukan.

"Apa yang terjadi?" tanya Aliyah.

"Entahlah! Kita harus menunggu hasil pemeriksaan dokter! Afifah! Jangan menangis ya! Akang ada disini!" ucap Armand sembari mengusap sayang kepala Afifah.

Afifah masih menangis. Ia tampak lemas. Beberapa menit kemudian, mereka menunggu cukup lama. Seorang dokter menghampiri mereka. Ia menjelaskan semuanya tentang Ega.

"Pasien, sudah meninggal dunia!" ucap sang dokter.

Betapa terkejutnya Afifah saat mendengar penjelasan itu. Air matanya menetes. Ia tak dapat berkata apapun. Matanya melotot dan tubuhnya bergetar.

"Innalillahi!" bisik Armand.

"Maafkan kami! Kami!" sang dokter belum selesai bicara.

"Kakak!" teriak Afifah sembari mendorong sang dokter.

Aliyah menutup mulutnya. Ia pun berlari menuju ruang jenasah. Zaki kaget menatap Afifah. Armand pun menyusulnya. Tak lama kemudian, ia sampai.

꧁𒆜Sajadah Panjang𒆜 ✒The End☬꧂Where stories live. Discover now