꧁☬𒆜*༆BAB 62༆*𒆜☬꧂

9 1 0
                                    

Ia menoleh ke arah Armand yang tertidur dengan lelapnya. Ia tersenyum dan akhirnya bangkit pergi dari kamar. Lalu ia menuju dapur.

Afifah mengambil beberapa bahasa makanan dan mulai memasak seorang diri. Tiba-tiba ia merasakan ada yang aneh pada hidungnya. Benar saja, darah menetes begitu saja dari hidungnya.

Ia kaget dan langsung menuju wastafel. Afifah membasuh hidungnya dan sedikit merasa pusing. Tubuhnya tampak tak seimbang dan tak kuat untuk berdiri.

"Astagfirullah Afifah!" kata Armand tiba-tiba melihat Afifah yang hendak terjatuh.

"Kang Armand!" ucapnya lemas.

"Ayo Afifah sekarang tidur saja ya! Biar Akang yang menyiapkan semua ini! Jangan sampai Afifah kelelahan ya sayang! Ayo sini!" Armand khawatir dan langsung menggendong Afifah.

Perlahan, ia merebahkan tubuh Afifah yang lemas itu di atas tempat tidur. Wajah Armand nampak panik. Afifah menatapnya sejenak sembari menutup matanya kembali.

"Afifah ada apa sayang? Afifah sakit?" kata Armand.

"Afifah tak apa Kang! Afifah hanya kelelahan!" ucap Afifah.

"Ya Allah! Ya sayang! Sekarang biar Akang saja ya yang memasak setiap hari untuk sahurnya! Afifah istirahat ya sayang! Apa perlu Akang libur saja ya untuk beberapa hari ini untuk menjaga Afifah!" kata Armand perhatian.

"Afifah tak apa Kang! Akang tak perlu libur kerja! Afifah hanya kelelahan! Mungkin dengan beristirahat sejenak, Afifah cepat sembuh kok! Terima kasih sayang!" kata Afifah.

Armand berusaha tenang dan tersenyum mendengar perkataan itu. Armand memeluknya dan mengelus sayang kepala Afifah. Sebuah ciuman hangat dan romantis terlontarkan dari Armand.

"Ya sudah! Sekarang Afifah beristirahat ya! Akang tak mau melihat Afifah sampai sakit! Akang bisa melakukan ini semua! Yang penting Afifah tidak sakit dan cepat sembuh!" kata Armand tersenyum.

꧁𒆜Sajadah Panjang𒆜 ✒The End☬꧂Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora