꧁☬𒆜*༆BAB 52༆*𒆜☬꧂

8 1 0
                                    

Armand tersenyum dan Afifah menyalim tangan Armand. Akhirnya Armand pergi dan Afifah menatapnya. Afifah masuk dan menutup pintu rumah.

Seketika ia terdiam sejenak sembari menempelkan punggungnya di pintu. Ia memikirkan sesuatu di dalam benaknya tentang apa yang telah ia lakukan tadi.

Perlahan, ia menggelengkan kepalanya dan mulai berjalan menjauhi pintu. Lalu ia membereskan pekerjaan rumah seorang diri.

Waktu demi waktu telah berlalu. Kini jam menunjukkan pukul 19:00 malam. Afifah tengah duduk seorang diri di kamar sembari membaca buku bacaan. Ia menunggu kedatangan Armand.

"Assalamu'alaikum!" jerit seseorang.

"Waalaikumsalam!" sahut Afifah sembari hendak membukakan pintu.

Benar saja, Armand kini telah pulang ke rumah. Afifah langsung menyalim tangannya. Armand tersenyum dan membentang kedua tangannya. Afifah sedikit terkejut dan menatapnya.

"Hm, ada apa Afifah? Tak mau peluk Akang?" kata Armand dengan nada bercanda.

"Hm, ya Kang!" bisik Afifah malu-malu.

Perlahan, ia mendekati Armand dan merangkulnya. Armand memeluknya dengan erat. Ia tersenyum dan menutup matanya. Bangga dalam diri yang ia rasakan kini.

Ia percaya bahwa Afifah bisa mencintai dirinya lebih dari yang di bayangkan. Akhirnya, Armand mengajak Afifah duduk di meja makan berdua dan bercerita.

"Hm, ya begitulah sampai Akang bertemu dengan Afifah waktu malam itu, ingat? Akang semakin yakin bahwa Afifah adalah jiwa Akang!" ucapnya.

Pipi Afifah di buat merona akan kalimat yang terucap dari bibir manis Armand. Afifah hanya bisa menunduk dan sesekali menoleh ke arah Armand berulang kali.

"Hm, maaf Kang! Afifah bertanya soal uang Kang!" ucapnya malu.

"Ya, ada apa? Tenang saja! Tanyakan saja!" kata Armand lembut.

"Hm, kontrakan ini berapa kita bayar setiap bulannya?" tanya Afifah malu.

꧁𒆜Sajadah Panjang𒆜 ✒The End☬꧂Where stories live. Discover now