ADH 38

26.2K 1.9K 548
                                    

Terimakasih untuk 880 vote dan 669 komen di bab sebelumnya!
🙏🙏🙏😘

Maaf ya guys kalau Updatenya malem bangetttt. Semoga kalian suka ya😉🤗

ATTENTION
Untuk para pembaca cerita Antara Dua Hati terimakasih banyak❤️ untuk dukungan kalian, hingga saat ini🌻

Di wattpad cerita Antara Dua Hati hanya akan tayang 2 bab lagi (belum ending)

Untuk itu aku bingung, yuk polling ya!

Yang mau Antara Dua Hati terbit komen di sini ya, ❤️

Yang mau Antara Dua Hati muncul di platform berbayar seperti Dreame, Noveltoon atau KBM App. Komen disini ya, sebutin juga mau di apk yang mana🌻

Yang mau Antara Dua Hati bentuk ebook / buku digital / pdf yuk komen juga disini yaaa🤗

Polling kalian menentukan banget cerita Antara Dua Hati🤗 so komen yaaa❤️

Ouh iya, rencananya aku mau buat 2 season Antara Dua Hati di Wattpad. Tapi untuk di ebook / platfrom lainnya aku buat 1 season (dengan kata lain bakal panjang bangett + extra part)

Kalau di wattpad tentu agak lama yaaa^^

Aku juga seneng banget, bacain DM dan komen kalian tentang cerita Antara Dua Hati, itu kayak vitamin penyemangat buat update🙏🤗

😁 I'm really happy for that❤️😍

So, Happy Reading Guys!❤️

🌼🌼🌼

Satu atap

“Dekati terus Allaah luaskan lagi sabarmu, bersama Allaah semua akan baik-baik saja.”

(Ustadzah Syarifah Farwa Bin Smith)

***

Meidina menyirami tanaman yang sudah lama ia tak rawat. Walaupun begitu tanaman-tanaman tersebut tidak mati, untungnya rutin di siram oleh para santriwati yang piket.

"Assalamualaikum Ning," sapa santriwati pada Meidina.

"Wa'alaikumussalam, ayo bantuin!" Meidina memberikan Gembor kepada santriwati untuk melanjutkan menyiram tanaman. Sementara dia memilih memberikan pupuk ke beberapa tanamannya.

Tin.. tin..

Bunyi klakson mobil yang sangat ia hapal, pasti mobilnya Mas Hadid.

***

Flashback

"Yaudah kamu cepat packing kopernya, nanti malam kita berangkat." Perkataan Hadid langsung dituruti Mahdia. Mereka akan ke Cirebon hari ini.

"Heum," jawab Mahdia lalu mulai mengemas baju baju Khalisya terlebih dahulu. Bisa repot kalau ada yang tertinggal, apalagi Khalisya anak yang gampang rewel.

"Dasar gak peka!" gumam Mahdia pelan. Kesal, karena Hadid tak membantu mengemas barang barang, dan justru sibuk bermain bersama Khalisya.

Antara Dua HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang