S2 ADH - 01

13.9K 777 231
                                    

Terima kasih yang sudah setia menemani cerita Antara Dua Hati dari season 1 hingga kini Season 2 di mulai 🥺🙏🙏🙏😘

Maaf ya guys seharusnya sudah update dari bulan April kemarin tetapi karena satu dan beberapa hal belum update. Ngaret bgt😭😭. Semoga kalian suka ya😉🤗

Aku juga seneng banget, bacain DM dan komen kalian tentang cerita Antara Dua Hati, itu kayak vitamin penyemangat buat update🙏🤗😁

Oh, iyaaa baru liat Tik-tok Rekomendasi ada cerita Antara Dua Hati makasih banyak lohh😍😘 bikin makin semangattt 🤩 siapapun kalian yang bikin Makasihhh banyak lohh🤩 btw, di bab selanjutnya ada event khusus. Ikutan yuk!

😍 I'm really happy for that❤️😍

So, Happy Reading Guys!❤️

🌼🌼🌼

Awal mula Penderitaan

“Jika engkau bahagia dengan takdir, tentu engkau akan hidup dalam kebahagiaan, namun jika engkau tidak puas dengan takdir, sungguh engkau akan hidup dalam kesedihan.”

(Ustazah Syarifah Aminah Al-Attas)

***


Kota Cirebon, lima tahun sebelumnya.

"Apa kamu bahagia?" pertanyaan meluncur dari bibir Meidina ketika mereka saling bersitatap.

"Tentu saja Sayang," ucap Hadid sembari menggenggam tangan Meidina yang terasa dingin.

Meidina buru-buru melepaskan tangan Hadid yang menggenggam tangannya. Pikirannya tidak suka saat melihat senyuman Hadid. Tapi, tak bisa di pungkiri di sisi lain, hatinya merasa senang.

"Malam ini aku tidur dengan Khalisya saja," ucap Meidina lalu pergi meninggalkan Hadid.

Entah mengapa Hadid merasa setelah Meidina, Mahdia dan Khalisya tinggal bersama walaupun jarang ada pertengkaran atau perselisihan di antara mereka. Namun, sepertinya Meidina menjaga jarak dari dia. Hadid tidak suka Meidina yang sekarang, Meidina yang ramah pada yang lain tetapi dingin dan sedikit lebih cuek pada dia. Dia lebih suka Meidina yang suka mengomel marah-marah, ketimbang Meidina yang hanya diam dan tersenyum saja.

***

Tok! Tok! Tok!

"Masuk," ucap Mahdia dari dalam kamar, dirinya sedang menidurkan Khalisya.

Ceklek!

"Assalamualaikum Mahdia, maaf aku ganggu ya?" tanya Meidina pelan, saat melihat Khalisya yang sudah bersiap tidur.

"Waalaikumussalam, masuk aja Mbak. Ada apa Mbak?" tanya Mahdia sembari mempersilahkan Meidina masuk ke dalam kamarnya.

"Enggak ada apa. Khalisya tidur sama mbak aja ya," ucap Meidina sembari mengelus surai rambut Khalisya.

"Loh, kenapa mbak? hari ini 'kan mbak sama Mas Hadid," ujar Mahdia sembari bangun duduk.

"Enggak, Mbak kangen tidur sama Khalisya. Khalisya ayo tidur sama ummah," ucap Meidina sembari menggendong Khalisya keluar dari kamarnya.

***

Hadid menatap nanar Khalisya yang tidur di pelukan Meidina, begitu juga Meidina yang sudah tertidur pulas. Walau sekarang dia dan Meidina serumah. Entah mengapa terasa ada jarak yang sangat membentang jauh di antara mereka. Apa lagi, kian hari Meidina semakin sibuk dengan urusan pondok, sementara dirinya banyak pekerjaan di luar.

Antara Dua HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang