ADH SPECIAL PART

27.2K 1.5K 726
                                    

Terimakasih untuk 1,65k vote dan 1,36k komen di bab sebelumnya! Enggak kerasa ya udah Last Part aja🥺🙏🙏🙏😘

Maaf ya guys kalau Updatenya malem bangetttt. Semoga kalian suka ya😉🤗

Aku juga seneng banget, bacain DM dan komen kalian tentang cerita Antara Dua Hati, itu kayak vitamin penyemangat buat update🙏🤗😁

😍 I'm really happy for that❤️😍

So, Happy Reading Guys!❤️

🌼🌼🌼

Perpisahan

"Saat kau kehilangan orang-orang yang kau cintai, hakikatnya Allah lah yang menggantikan keberadaannya bersamamu. Kebersamaan dengan siapa lagi yang lebih indah melebihi Allah?"

(Ustazah Aisyah Farid BSA)

***

Hadid menatap nanar surat yang ditinggalkan untuknya. Dia sudah terlambat sekarang untuk memahami semuanya, dia mementingkan egonya agar bisa memiliki keduanya namun tak bisa.

Salah satu dari mereka harus ia lepas, bagi dia mereka adalah wanita hebat. Tentu saja, mana mungkin seorang wanita hebat mau berdiam diri saja? Saat melihat atau menerima ketidakadilan dirinya sebagai kepala keluarga.

Surat dari pengadilan baru saja sampai ditangannya, bahkan suratnya pun masih terasa hangat. Kini, ia sudah menyerahkan semuanya kepada sang Maha kuasa karena dia tahu, mungkin ini yang terbaik darinya.

Dia tidak bisa mempertahankan keduanya disisinya dan membuat mereka bahagia, setidaknya dia bisa melepas salah satunya, agar mereka bisa bahagia dengan kebebasan tersebut.

'Sabar,' hanya kata itu yang bisa diucapkan untuk menguatkan hatinya.

"Bang, Ayo makan!" Ajak Syifa mengajak kakaknya agar makan dan tidak murung.

Dia mengerti bahwa masalah yang dihadapi abangnya memang sulit, tetapi itu sudah resiko atau bahkan mengambil keputusan itu sebuah keharusan agar tidak menyakiti keduanya.

"Duluan ajah Syif, nanti Abang nyusul." Hadid menolak ajakkan adiknya untuk makan bersama, dia masih terlalu bingung untuk menghadapi situasi demikian. Dimana dia harus merelakan separuh hatinya pergi dan separuh jiwanya menetap.

***

Sudah satu bulan sejak Hadid menerima surat tersebut. Kini tanggal sidang perceraian sudah di depan mata, yaitu esok hari. Dia juga sudah berusaha menguatkan hatinya agar lebih tegar, agar menjaga perasaan hati lain yang masih tetap disampingnya.

"Apapun keputusannya itu adalah keputusan terbaik untuk kalian, ini adalah jalan yang terbaik. Berdoalah semoga dilancarkan dan tak mengalami hambatan apapun, berdoalah agar diberi kelapangan hati, keikhlasan dan keridhoan oleh Allah. Karena sesungguhnya tak ada yang benar benar milik kita di dunia ini, semuanya hanya titipan." Wejang Baba langsung masuk ke relung hati Hadid.

"Ikhlaskan gak usah rakus pengen dua duanya," ucap Nadia tajam.

"Hush.. Nad, jangan gitu." Mama Khadijah memperingati.

"Iya mbak nih, kasian bang Hadid." Syifa menatap tak suka kakak sulungnya itu, yang selalu berkata pedas. Walau baik hati dan cantik, tetapi serasa bisa membunuh orang dengan kata katanya yang tajam.

Antara Dua HatiWhere stories live. Discover now