15. cat cafe

23.9K 2.2K 37
                                    

aku upload sampe lima foto di chapter ini 😂😂

semoga suka ya.

happy reading !!

***

RHETA POV

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

RHETA POV

Sesuai dugaanku, Arumi ga berangkat ngampus. Alhasil aku masuk kelas sendirian.

Sepi. Jelas lah orang aku ga punya temen lagi selain dia. Tapi aku juga maklum, pasti dia butuh waktu. Asal kalian tau, citra Arumi di mata Bang Dirga itu sangat buruk. Akan jadi suatu masalah kalo bang Dirga ga terima masalah waktu itu.

Aku menghela nafas. Bosen banget terhitung 3 hari ga ada anak nyolot itu.

"Selamat siang."

"Siang Pak."

Suara dosen yang mengajar sudah terdengar. Sepertinya kelas bentar lagi akan dimulai. Tapi aku tetep fokus pada coret-coretanku di kertas.

"Rheta Amanita."

Kakiku tiba-tiba disenggol dari bawah. Sontak aku terjolak, menatap bingung orang yang barusan nyenggol.

"Diabsen," bisiknya.

Aku langsung glagepan. "Hadir Pak!" Tanganku mengacung tinggi. Seisi kelas memandangku dengan tatapan berbeda-beda. Ada yang geli, ada juga yang mencibir.

"Sibuk ngapain kamu?" tanya dosen itu yang ternyata pak Linggar.

Hell. Sejak kapan dia ngajar di kelas gue??

"Ga sibuk apa-apa Pak. Maaf."

Selanjutnya pak Linggar tidak bertanya lagi. Dia lanjut mengabsen murid-muridnya. Kelas pun berjalan semestinya. Tapi sudah dibilang aku kurang nikmatin hari ini. Sampai sejam kemudian, semua baru kelar.

Aku istirahat dengan menelangkupkan kepala di atas tangan yang bertumpuk.

Dari kemarin ga semangat banget. Biasa ada Arumi yang ngajak debat ini-itu, tapi mendadak anak itu ngilang. Kesepian banget rasanya.

"Apa gue telpon aja ya?"

"Tapi kasian dia."

Aku membuang nafas kasar lalu bangkit dari duduk. Dengan rambut yang sedikit awut-awutan, aku tidak peduli, aku berjalan keluar kelas.

Ting.

Ponselku yang ada di saku tiba-tiba berdenting. Aku memeriksa benda itu.

Unknown:
Ke ruangan saya bisa?

Alisku menekuk. "Ini siapa?"

Ting.

Suara notif kembali berbunyi. Disusul dua pesan dari nomer yang sama.

Unknow:
Kok di read doang
Jangan bilang kamu belum simpan nomer saya 😞

"Ah ini pak Linggar?!"

Pak LinggarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang