33. spesial undangan

21.4K 1.8K 12
                                    

happy reading !!

***

RHETA POV

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

RHETA POV

"Eh Mi, baby Rain kapan boleh pulang dari rumah sakitnya? Gemes banget gue, pengen main sama dia."

Aku melirik Arumi sekilas. Dia tidak merespon. Lalu aku yang iseng, menonyor kepalanya ke depan hingga jidatnya beradu sama layar hp.

"Bangsul! Apaan sih!" amuk Arumi sambil menatapku nyalang.

"Apaan sih-apaan sih. Gue ajak ngomong! Ga denger kan lo?!"

"Ck. Rese lo," dengusnya. Aku pun ikut berdecak.

"Jawab ih!" paksaku menuntut jawaban dari dia.

"Apa pertanyaannya?"

"Baby Rain kapan balik!"

"Em... Ga tau gue," jawab Arumi santai.

"Lah kok gitu?? Lo ga niat rawat dia ya?! Sini deh mending gue adopsi."

"Adopsi pala lu! Rain masih punya keluarga!"

"Ya elo. Ngomong kaya ga ada beban gitu!"

Aku tak habis pikir. Arumi bahkan sekarang masih sempat-sempatnya mainan hp.

"Bukannya ga ada beban. Tapi... Ya gitulah. Biarin Rain di sana dulu. Lagian enakan? Ruangannya Vvip. Anjay."

Arumi terkekeh ga jelas. Sialnya aku ketularan dia. Dih. Apaan juga. Ahaha.

"Ntar kan elo yang bayar, betul aunty?" lanjut kata Arumi meledek.

Aku mendengus tapi tak ayal geli sama ucapannya. Aku udah jadi auty-auty guys!! Ah senangnya. Ahahaha.

"Hm," dehamku menjawabnya. Arumi tergelak.

Meski sekedar berdeham, aku sangat tidak keberatan jika nanti beneran yang bayarin semua perawatan Rain. Ehehe. Sesayang itu aku sama ponakan pertamaku. Aw. Gemasnya...

"Ohya Mi. Gue punya undangan."

"Anjirr. Udah mau nikah aja lo? Sama pak Linggar! Wahh kebobolan kan pasti lo?! Astagaaa nyebut Ta... Nyebut. Dosaa. Untung pak Linggar ganteng dan bertangggung jawab."

"Ngawur lo ih! Sinting!" sewotku langsung. Gila aja kali ya. Masa iya aku tekdung sama pak Linggar. Ngapa-ngapain aja belom conggg!

"Bukan undangan nikahan gue monyet!"

"Terus apa dong?"

"Bego," cibirku kesal tapi malah kepalaku pula, yang dia tonyor.

"Mulut lo itu yang bego."

"Sialan. Serius ah Mi. Canda mulu lo mah."

"Elo, bukan gue! Enak aja... Orang gue adem-ayem-sentosa gini."

Pak LinggarWhere stories live. Discover now