51. hari yang cerah

20.7K 1.6K 12
                                    

triple up. semoga suka yaa😘

happy reading!!

***
RHETA POV

Terbangun di pagi harinya, aku meregangkan badan dengan santainya. huah. enak banget. tapi sekarang harus kembali ke realita. kuliah boz! itu bebanku satu-satunya, saat ini.

aku bangun untuk beribadah. selesai mendekatkan diri pada Sang Pencipta dan tak lupa bersyukur, aku lanjut mengerjakan tugas kuliah yang akan dikumpul hari ini. ya, mau apapun kondisinya tugas tetep nomer satu bund. Hiks.

Selang beberapa waktu akhirnya tugasku selesai. yes ready dikumpul nih. dengan rasa bahagia yang tiada-tara, aku mulai mandi. tapi tunggu dulu. alisku dibuat mengeryit saat sadar di jari manis kiri terdapat sebuah cincin yang melingkarinya.

 alisku dibuat mengeryit saat sadar di jari manis kiri terdapat sebuah cincin yang melingkarinya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Cincin siapa ini?" aku bingung. karena aku bukan tipe perempuan yang gemar pakai aksesoris. apalagi perhiasan cicin macam gini.

lama aku berpikir, tiba-tiba ada yang terlintas. "Pak Linggar...?!"

aku sekedar menebak. apa betul ini dari dia? tapi kapan ngasihnya?? aku keburu mesem membayangkan betapa romantisnya om-om itu. tanpa mau lama-lama lagi, aku menyambar bathrobeku lalu kembali keluar kamar mandi untuk ambil ponsel.

aku menghubungi nomer pak Linggar. dideringan ke tiga, wajahnya muncul memenuhi layar.

"Halo By?"

"Bapak yang kasih cincin ini ya??" seburku langsung. sedetik kemudian dia tersenyum.

"Ketebak banget ya?"

"IYADONGGG." kami pun sama-sama tergelak.

"Bapak ngasihnya kapan sih? kok aku ga inget apa-apa."

"Iya kamu ga inget, kan kamu tidur By."

"Ih kenapa ga nunggu aku bangun aja. aku kan ingin dikata-katain manis dulu sama bapak..."

pak Linggar terkekeh. ganteng banget Ya Tuhan, perkara denger suaranya aja udah bikin aku mleyot.

"Saya gabisa kaya gitu." aku mengerucutkan bibir mendenar jawabannya yang kelewat jujur.

"Kamu suka sama cincinnya ga?" tanya pak Linggar. sontak aku mengangguk antusias. gila aja cincin secantik ini aku ga suka.

"Suka bangett. pas juga di jari aku. makasih ya sayang. mwah!"

pak Linggar mesem. dia menunduk, kayanya buat nutupin mukanya yang memanas. aw. gemesin banget sihh. utututut.

"Tapi dalam rangka apa nih, ngasih gini an?"

"Ga dalam rangka apa-apa, ingin kasih aja. itung-itung pemanasan emas kawin."

"Idihhh mending lamar aku aja napa pak, daripada pemanasan-pemanasan gini." kekehku mengodenya. 

Pak LinggarWhere stories live. Discover now