12

2K 334 118
                                    

Pagi ini kita beralih pada Kediaman Parker.

Kita belum sempat berkenalan dengan laki laki Menawan satu ini.

ALDEN LEON PARKER

Laki laki berumur 22 tahun.

CEO muda dan sukses, Namanya sudah dikenal dalam perusahaan manapun, Dia lah salah satu peran besar membuat Perusahaan parker menjadi mendunia dan dikenal juga ditakuti banyak orang dan perusahaan lainnya.

Bukan hanya  karna besarnya dan prestasinya juga ada sesuatu dalam keluarga itu yang membuat semua takut.

Salah satu yang unik adalah Alden laki laki itu sama sekaki tidak ingin memakai pakaian Formal layaknya Bos Atau CEO lainnya memakai jas atau suite,kecuali jika ada rapat arau acara penting.

Keseharian nya dia memakai pakaian sesukanya,Pakaian santai, Juga ada satu yang penting dia memiliki sendal selop kesayangannya.

Mama dan Papanya saja sudah angkat tangan.

Di dalam rumah megah atau bisa disebut Manssion itu ada banyak Assistant rumah tangga yang memiliki tugas masing masing.

"Alden ayo cepat turun"Panggi Mamanya--Lea Evalia Parker.

"Morning"Papa Alden bergabung--Ferro Parker.

"Morning."

Alden menuruni anak tangga,sudah siap dengan Kaos hitam polos dibalut Jaket dengan celana jeans juga sendal selop.

Ferro memijit pelipisnya,dia berdiri.

"Gak mau berubah?"Tanya Ferro.

Alden menaikkan alisnya.

"Kayak Papa gini."Ucap Ferro membenarkan jas yang dia pakai.

"Gak usah gitu juga Alden bisa majuin Perushaan hingga kayak gini."Sahut Alden datar dan meneguk jus nya. 

Ferro mengatupkan mulutnya dan menatap istrinya yang tersenyum.

"Udah la Dad, duduk makan"Ucap Lea.

"Alden pagi ini Daddy putusin,mulai sekarang Daddy gak akan campur tangan atau bantuin kamu lagi."Ucap Ferro.

"Daddy lepas kamu,urus perusahaan sendiri."

"Tapi akan terus Daddy pantau dan liat hasilnya."Tegas Ferro.

"Terus Anda?"Tanya Lea.

"Nikmati masa tua sama kamu lah,ya walau cuma umur yang tua."Sahut Ferro.

"Dasar."

"Gimana Den?"Tanya Lea.

"Oke."

Alden berdiri.

"Berangkat."Alden melangkah pergi.

"Papa tuh Bangga sama Alden,tapi kesel juga."Ucap Ferro.

"Terus gimana?"

Ferro bersandar."Yang dibutuhin sekarang hanya bersabar."

"Mobil sudah siap Tuan."Ucap Supir memberikan kunci mobil pada Alden.

Alden memberi isyarat pada anak buahnya agar menghampirinya.

"Gimana?"

"Saya sudah cek di Toko Bunga yang tuan Mau dan hasilnya Bunga yang Tuan Cari habis dan belum ada lagi."Ucapnya.

"Terus."

"Sesuai perintah saya Sudah Cari bunga di tempat lain dan sudah ada di mobil."

Alden mengangguk dan masuk ke dalam mobilnya.

ENDPOINT [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang