24

1.6K 329 120
                                    

Pagi ini kediaman Addison.

Proses evakuasi belum juga ada kabar, tentang Rio dan Lena.

Arga sibuk mencari informasi tentang kejadian kecelakaan pesawat, dan terus memantau.

Di kamarnya, Nata perlahan membuka matanya, dia merasa kepalanya pusing.

"Shhhh."Nata meringis.

"Nat."

Nata menyesuaikan pandangannya.

"Mama Papa?"Nata mengedarkan pandangannya.

Tidak ada orang dia cari, di depan nya kini ada teman temannya.

Nata menoleh saat merasa ada yang memeluk nya.

"Nata jangan bikin gue khawatir."Ucap Sherin menangis.

"Gimana keadaan lo sekarang?"Tanya Elvan.

"Pusing kah?"Tanya Sherin.

"Minum dulu Nat."Adel menyodorkan gelas.

Nata meminum sedikit.

"Kita semua absen buat lo."Ucap Raiden mengerti tatapan bingung Nata.

Nata memejamkan matanya. 

"Gue kira semua ini mimpi."Batin Nata.

"Ternyata kenytaan."

"Apa iya Mama sama Papa benar benar pergi."

Nata menggeleng gelengkan kepalanya,dia masih belum percaya dengan kabar ini.

"Oh ya Nat, Mario bakal pulang, mungkin lusa dia sampai"Ucap Elvin.

Nata hanya diam dengan wajah pucat pasi dan tatapan kosong juga sayu.

Aka yang sedari tadi diam memalingkan wajahnya.

Ponsel Raiden berdering.

"Bentar."Ucap Raiden berjalan keluar.

Mba Caca datang dengan membawa bubur dan obat.

"Biar saya aja, boleh?"Pinta Aka.

Mba Caca mengangguk.

"Nat, sarapan ya."Ucap Aka.

Sherin berdiri memberi ruang pada Aka.

"Gue suapin deh, kapan lagi di suapin cowo langka macam gue."Gurau Aka.

"Iya langka harus nya lo di kebun binatang."Sahut Elvin berusaha mencairkan suasa.

"Awas aja lo abis ini."Sinis Aka.

"Oke sekarang buka mulut. "ucap Aka menyuapkan bubur.

"Masa gue harus bujuk kayak anak kecil."Ucap Aka.

Tidak ada respon dari Nata.

"Oke, Fyuuuu pesawat datang buka mulutnya."Aka menerbangkan sendok dan mendekat kan ke arah mulut Nata, yang tertutup.

"GAhh gak asik gua nya gak mau ke buka."

Nata hanya diam melamun.

Sherin yang melihat itu terkekeh bebarengan dengan air matanya.

"Hikss...hikss."Sherin memalingkan wajahnya.

Ertha yang melihat itu memeluk Sherin.

"Satu suap doang deh, beneran."ucap Aka masih membujuk.

Nata menatap Aka sekilas dan berbaring menutup seluruh tubuhnya dengan selimut.

Raiden yang baru masuk mengerutkan alisnya.

ENDPOINT [HIATUS]Where stories live. Discover now