33

1.7K 282 71
                                    

Hari hari terus berlalu, Ferro masuk ke dalam ruangan kerja Alden, disana putranya tengah fokus menatap Notebook nya.

"Daddy sarankan lakukan lah sekarang dan secepatnya."Ucap Ferro.

"Kita memang satu satu nya keluarga Parker yang berusaha keluar dari kegelapan keluarga Parker sebenarnya. Tapi bukan berarti kita menjadi penakut."

Alden menatap Ferro."Masih butuh waktu."

"Okey."Ferro terkekeh.

"Mommy dimana?"

"Menemui anaknya."Ferro keluar.

Alden meletakkan Notebook nya dan keluar, mengambil kunci mobil.

Nata gadis itu berjalan sendirian setelah menyelesaikan kelasnya, Nata berniat menuju pemakaman Elang.

Entah dia tidak suka berolahraga, tapi jika berjalan sendirian membuatnya nyaman.

Nata melihat ponselnya yang berdering.

"Senja."Gumam Nata.

"Halo,kenapa?"

"Kak lo dimana sekarang?"

"Gue di jalan."

"Lo jalan kaki,sendirian?"

"Iya."

"Pulang,telfon Gery."

"Kenapa?"

"Papa,dia di tuduh dan sekarang ikut jadi tersangka masalah pembunuhan yang baru ini,lo tau kan?"

Nata terkejut.

"Papa!"

"Makanya bahaya buat lo sendirian sekarang."

"Sayang."Airin mengambil alih ponsel Senja.

"Kamu sharelocation sekarang ya,biar Gery jemput."

"Semua nggak bener kan Ma?"

"Nggak,semua akan selesai dengan cepat. Kamu tau kan Papa kamu kayak gimana."

"Nah untuk sementara kamu kemana mana jangan sendirian. Kamu dan Senja berpeluang besar buat jadi sasaran penyerangan balik padahal Papa kamu gak ngelakuin apapun."Jelas Airin.

"Nata paham,Nata kesana sekarang."

"Hati hati."

Sambungan Terputus.

"Akhhhhh."Nata jatuh tersungkur karna seseorang mendorongnya.

"Sini lo!"Orang itu menarik Nata dengan buru buru Nata bangkit dan berusaha melepaskan tangan itu dari rambutnya.

"Lepas!"

Orang itu mendorong Nata hingga menabrak tiang lampu jalan.

Hari mulai gelap dan mereka berada di daerah yang sepi.

"Day?"

Ingatkan Day temannya Aka.

Nata melihat gadis itu menangis matanya begitu sembab,keadaannya kacau dan di belakangnya ada dua orang laki laki berbadan kekar.

"Lo kenapa?"

Day menatap Nata tajam dengan tangan mengepal.

"Lo harus bayar kematian Bokap gue!"

"Apa urusannya sama gue?"Nata masih kebingungan dirinya tiba tiba di serang.

"Udah dipastikan Bokap lo bakal menang di kasus ini,maka dari itu lo yang harus bayar."

ENDPOINT [HIATUS]Where stories live. Discover now