ENDPOINT [HIATUS]

19

Kediaman Addison.

Airin menaiki anak tangga untuk membangunkan Nata juga Senja.

"Hari libur pasti semua pada bangun siang."Ucap Airin.

"Udah jam 8."

"Loh udah bangun?"Airin melihat Arga keluar kamar.

Arga mengangguk."Ada janji."

"Pagi banget."

"Bentar lagi datang."Sahut Arga.

"Yaudah aku bangunin anak anak."Ucap Airin.

Arga mengangguk dan mencium kening istrinya.

Airin membuka pintu kamar Senja.

"Senja sayang, bangun ayo sarapan."

"Hm, iya nanti."

"Nanti keburu dingin sarapannya."Airin menarik Senja agar duduk.

"Mama."

"5 menit Mama tunggu, kalau engga.... "

"Ancam aja terus"Kesal Senja.

Airin terkekeh."Itu senjata ampuh Mama."

Airin keluar dan menatap kamar di sebelah kamar Senja,menarik nafas dan membuka pintu.

"Nata."

Gadis itu tidur di kamar Elang, Airin berjalan mendekat.

"Natalie."

"Mba Caca ish ganggu."Nata masih memejamkan matanya.

"Mba Caca?"Airin menaikkan alisnya.

Airin menyingkap selimut Nata.

Nata menguap dan meregangkan ototnya.

Perlahan membuka Matanya dan tersentak.

"Mama."

"Iya, Turun sarapan ya."

Nata masih terlihat mengantuk.

"Mama duluan aja."

"Bareng, cepat cuci muka."

"Ma.... "

"Nata."

Nata menghela nafas.

"Mama tunggu di bawah."

Saat Airin kekuar Nata kembali menutup tubuhnya dengan selimut.

"Nata!"

"Iya."Nata bangun dia berjalan ke balkon saat melihat mobil berhenti di pekarangan rumah.

"Alden."

"Paling ada urusan sama Papa."

Nata memilih mencuci mukanya, sikat gigi  dan merapikan rambutnya.

Dia keluar kamar bebarengan dengan Senja.

"Pagi."Ucap Nata.

Senja mengangguk dan menuruni anak tangga.

"Ayo sini gabung."Ucap Airin.

Nata mengerutkan alisnya.

"Kok kalian ikut?"Tanya Nata.

"Ohh itu,kita diundang sama Pak Arga."Sahut Saga.

Nata duduk dan menatap Alden.

"Baik,mari sarapan."Ucap Arga.

"Oh ya, Alden saya dengar kamu mau beli Apart benar?"

"Iya."

"Bagaimana ada masalah?"