22

1.8K 297 80
                                    

Pukul 09.00 di Parker's Group.

Alden dan Saga berjalan di koridor Kantor.

"Den, besok ada penerbangan ke New york, jangan lupa."Peringat Saga sibuk melihat Tablet nya.

"Hm."

"Alden."Alyn menghampiri Alden.

"Kita harus bicara, hari ini padat jadwal lo."

"Kita harus bahas masalah proyek di New york."Ucap Alyn.

"Pak Arga udah hubungin gue, dan beberapa menit lagi dia sampai buat bahas ini."Jelas Alyn.

Alden mengangguk dan mereka berjalan ke ruangan Alden.

"Pak Rio masih ada di New york dan besok baru balik bertepatan lo berangkat kesana."

"Penerbangan lo Jam 4 sore."Ucap Alyn

"Iya."

Alyn menarik nafasnya."Oke."

"Maaf Pak."Salah Satu karyawan memanggil Alden.

"Ada berkas yang harus Bapa Tandatangani."Ucapnya.

"Alyn."

"Iya biar saya yang bawa."Alyn mengambil alih berkas itu.

"Lo tunggu Pak Arga."Ucap Alden.

Saga mengangguk.

Arga sudah bergabung dengan Alden dan Alyn juga Saga.

"Rio gak bisa gabung hari ini, sebenarnya dia pulang kemarin lusa tapi ada masalah penerbangan."Jelas Arga.

Alden mengangguk.

"Proyek di New york ini sangat besar, dan kita harus bisa kerjasama buat menangin proyek ini."Ucap Arga.

"Itu sudah pasti."Sahut Alden.

"Kemenangan sudah bisa dipastikan, kalau Alden yang pegang."Ucap Saga.

Arga mengangguk."Bagus."

Mereka melanjutkan perbincangan serius hingga berjam jam, membahas strategi yang harus mereka persiapkan matang matang.

*****

Sedangkan disisi lain Nata baru saja selesai dengan kelas nya.

Jam menunjukan pukul 3 Sore.

Sherin pulang lebih dulu karna kedua orang tuanya baru pulang setelah berminggu minggu ke luar kota.

Nata berjalan sendiri di tengah koridor.

"Syutt cewe."

Tanpa Nata menoleh ke samping sudah jelas itu suara siapa.

"Apa."

Aka terlihat berfikir.

"Mau ke Gedung Seni nggak,ke kelas musik."Ajak Aka.

Nata hanya diam.

"Yakin nih gak mau main piano."Ucap Aka.

Nata berdehem.

"Ayo dong,gue pengin dengerin langsung lo main piano."Ujar Aka.

"Maksa."Sahut Nata berjalan mendahului Aka,ke arah Ruang musik.

Aka tersenyum dan menarik tangan Nata.

"Ayo keburu sore."

"Woahhh."Nata bedecak kagum saat melihat begitu banyak alat musik klasik.

Nata langsung mendekati Piano dan memencet tuts sehingga bunyi nya menggema di ruang yang hanya terdapat mereka berdua.

ENDPOINT [HIATUS]Where stories live. Discover now