48

1.8K 275 204
                                    

Di sebuah ruangan serba hitam, dua orang saling menatap tajam.

"Lo yang pancing dia kemarin?"

"Ohh Natalie, ahh gadis itu."

"don't say her name with your mouth!"

"Apa yang lo sukai berarti itu menarik dan gue penasaran." Sahutnya.

"VAGA!" Tegas Alden.

Vaga Denta Parker, Saudara kandung Alden.Mereka kembar tetapi bukan kembar identik. Hanya saja lahirnya kebetulan barengan begitu :).

Dia sering dipanggil iblis kecil oleh kedua orang tuanya,si pembuat onar di keluarga Parker yang selalu membuat Ferro marah hingga mengusir laki laki itu pergi dari rumah dan mencari kehidupannya sendiri. 

Vaga laki laki tidak tinggal menetap dia berpindah pindah ke negara satu ke negara lainnya menjalankan segala aksinya,dan baru beberapa bulan ini dia kembali ke negara asal,untuk suatu alasan. Ada seseorang yang harus dia ambil dan bebaskan.

"C'mon gue mau lo sama Dad balik lagi kayak dulu."

Alden mendekat.

"Gue gak perduli." Dinginnya.

"Urus urusan kita sendiri, jangan pernah masuk dalam zona gue!"

"Yahh gue udah pernah nemuin Nata diam diam." Sahut Vaga santai.

"Lo bener bener mau main main sama gue."

"BOYS." Lea datang dan memberikan sebuah kotak.

"Kalian lama gak main bukan?"

Vaga mengambil pisau, Alden diam sejenak.

"Gue gak boleh biarin diri gue yang dulu balik setelah susah payah gue kendaliin."

"Siapa yang menang, bakalan bisa milikin Natalie."

Alden menatap tajam Vaga dan langsung menghantam wajah laki laki itu.

"Dia bukan bahan taruhan, Bajingan!"

Vaga terkekeh, tapi sedetik kemudian dia langsung menyerang Alden dengan pisau di tangannya

Alden menghalau setiap serangan Vaga, pisau menggores lengan laki laki itu.

"Gue rindu rasa ini." Gumam Vaga merasa senang saat merasa pisaunya menggores lengan Alden.

"Alden, tangkap, gak seru kalau gak pake."Ujar Lea.

Alden sudah terpengaruhi tatapannya menggelap dia terlalu marah sekarang.

Terjadilah Perang Saudara. Banyak darah yang berceceran di lantai.

Mendapat kesempatan Alden menusukkan pisaunya ke perut Vaga

Alden smirk."Gak dalam tenang aja."

Vaga terkekeh dan melakukan hal yang sama.

"Selalu berakhir dengan ini." Ucap Vaga.

Mereka menjauh satu sama lain.

Lea memperhatikan anak anaknya.

Vaga hendak kembali menyerang sepertinya dia belum puas. Tapi dengan cepat Alden menendang perut laki laki itu dan menggores panjang dada Vaga dengan pisau nya.

"Akhhh sialan, pinter banget nendang pas lukanya." Umpat Vaga.

Vaga terjatuh, Alden melempar pisaunya asal.

"Puas?"

"Belum, sebelum gue bisa ngalahin lo." Sahut Vaga.

"Okeyyy selesai untuk hari ini." Ucap Lea.

ENDPOINT [HIATUS]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant