31

1.7K 307 96
                                    

Nata diantar oleh Gery, sebenarnya Nata ingin sendiri tapi Gery menolak.

Nata turun saat sampai dintujuan.

Jam menunjukan pukul 19.30.

"Nona."Gery menahan Nata.

"Kenapa?"

Gery menatap orang berbadan atletis dengan tatto di tangannya, tengah menatap Nata.

"Bisa saya antar, atau kita pulang."

"Nggak perlu."

Nata menatap sesuatu yang ditatap Gery.

"Soal itu, mungkin dia pemilik Caffe ini, saya juga pernah ketemu pas pertama kali kesini."

Gery dengan ragu membiarkan Nata pergi, Gery menghubungi seseorang.

Nata masuk dan suasana nyaman langsung menyambutnya, seorang wanita yang juga akan keluar menatap Nata dari atas hingga bawah membuat Nata menaikkan alisnya.

"Lo cewe yang beli camilan banyak itu, yang makan sembarangan itu."

Nata mengingat wanita yang menatapnya sinis saat dia berbelanja dengan Mba Caca waktu itu.

"Maaf siapa ya?"Nata menatap datar wanita itu dan pergi.

"Si Saga mana."Nata mengedarkan pandangannya.

"Permisi, apa anda mencari seseorang."Suara berat di belakang nya membuat Nata tersentak dan menoleh dia lebih tersentak lagi saat melihat siapa di belakangnya.

Itu adakah laki laki yang dibicarakan Gery.

"Apakah membutuhkan bantuan?"tanyanya.

Nata menggeleng, memang sedikit menakutkan tapi dia ramah.

"Oh ya, ada lantai dua di caffe ini, anda bisa lewat sana."Tunjuknya menunjuk sebuah tangga.

"Terimakasih."

Nata menaiki tangga dan sampai di lantai dua,Nata menghampiri laki laki yang tidak asing baginya.

Nata berdehem."Kok lo yang disini."

Alden mendongak."Apa."

"Lo ngapain disini?"Tanya Nata heran.

"Bisnis."

Nata berohria."Saga  mana?"

Alden mengedikkan bahunya.

"Gue dibohongin kayaknya."Gumam Nata menghubungi Saga tapi tidak ada sahutan.

"Tapi kalau urusan bisnis pakaian lo santai banget, boong ya lo."Nata menyipitkan matanya.

Kaki Alden mendorong paperbag di lantai, Nata mengintip dan isinya adalah jas.

Nata berohria."Ini Saga kemana sih?"

"Jangan liat gue!"Ketus Nata merasa Alden menatapnya

Alden berdiri dan pergi.

"Ahh pulang aja gue."Kesal Nata.

"Awas aja itu orang!"

Tiba tiba saja ada yang menariknya dari belakang,Nata terkejut tapi segera menyeimbangkan tubuhnya kalau tidak bisa bisa di jatuh dan tambah malu.

"Al,lepasin!"Nata masih berjalan mundur,hingga orang itu melepaskan.

Nata mendengus kesal dan membenarkan hoodienya.

"Apasih!kalau mau ngajak bilang lo pikir gue apaan!"Kesal Nata menatap Alden sinis.

Alden tanpa banyak bicara menaiki anak tangga menuju lantai 3.

ENDPOINT [HIATUS]Where stories live. Discover now