40

2.7K 347 218
                                    

Nata terbangun, jam menunjukan pukul 6 pagi, Nata menyingkap selimut nya dan keluar dari kamarnya, melihat ke lantai bawah dan tidak ada orang disana.

"Bukannya ada kelas pagi, kok belum siap siap?"Mba Caca memberikan segelas air minum.

Nata mengangguk, dan bersiap siap.

"Bentar lagi Aka pasti datang."

Nata membuka jendela dan membiarkan lonceng angin itu berbunyi dengan merdu.

Pukul 7 Nata turun dan sudah melihat Aka di teras.

"Morning Sunshine."

"Kenapa Anda lama sekali, apakah sedang mandi kembang tuju rupa."Aka berucap dengan senyum yang terus mengembang.

Nata menatap Aka heran, kesambet setan apa dia.

"Bukannya ada kelas jam setengah tujuh kenapa baru turun."

Nata menarik telinga Aka pelan.

"Tuli ya lo, gue ada kelas setengah delapan."

"Ohh kayaknya ini efek karna gue pengen cepet cepet ketemu lo."

"Dih Crocodile."

Aka sedikit membungkuk sejajar dengan Nata.

"Gue crocodile jantan, lo crocodile betina."

"Ngaco lo."Nata mendorong wajah Aka.

Aka terkekeh dan mengacak rambut Nata.

"Yaudah ayo."Aka mengulurkan tangannya.

"Gaada receh."Sahut Nata.

Aka menghela nafas."Pelit."

"Bodo."

"Bete nih."Gurau Aka.

"Gue gampar mau?!"

"Gamparan Cinta sih gapapa."Aka menaik turunkan alisnya.

Nata berniat melepas sepatunya, Tapi Aka dengan cepat merangkul Nata.

"Aduhh suka serius banget jodoh gue."

"Berangkat sekarang aja gimana, daripada main gampar gamparan."Aka segera membawa Nata menuju motornya.

****

Di Apartemen Alden bersama Saga, para wartawan sudah berhasil di tangani para Bodyguard.

"Den, kita harus cepat selesain ini."Ucap Saga.

"Atau nggak perusahaan bakal mengalami penurunan drastis."Saga menatap Tab nya.

"Parker's group untuk sekarang Alyn masih bisa tangani, tapi nggak untuk jangka waktu lama."

Alden diam tangannya sibuk mengutak atik Rubik, tetapi tatapannya terlihat jika dia tengah berfikir.

Alden melempar rubik ke meja.

"Ada satu cara."

Saga mendongak."Apa?"

"Sedikit pengecut tapi untuk sekarang hanya ini."

Alden memberi tahu rencananya pada Saga.

"Lo urus."Ucap Alden.

Saga mengangguk.

"Sekarang lo mau kemana?"Tanya Saga melihat Alden yang mengambil kunci motor.

"Selesain sumber masalah."

Alden dengan cekatan turun ke lantai dasar, dan menaiki motornya dengan kecepatan penuh keluar area apartemen, menghindari serbuan para wartawan.

Butuh waktu 45 menit untuk  Alden sampai ke tempat tujuannya, sebuah rumah mewah bernuansa hitam di kawasan yang sangat sepi diantara rumah rumah kosong lainnya, Alden masuk dan mencari penghuni rumah itu.

ENDPOINT [HIATUS]Where stories live. Discover now