43

1.7K 291 115
                                    

Berita berita pembunuhan setiap minggu selaku ada, sudah banyak korbannya tapi kini  masih belum bisa menemukan siapa pelaku utamanya.

Membuat siapa saja menjadi was was, dan di lingkupi rasa takut.

"Rasa ingin menjadi detektif."Ucap Aka.

"Kayak bisa aja lo."Sahut Nata.

Nata menemani Aka untuk membuat Tugas tentang apa itu yang Nata tidak tahu, karna memang bukan bidangnya.

Aka sibuk membidikkan kamera, mereka berada di pantai sekarang pukul 16.00.

"Gue lo jadiin asisten apa gimana sih!"Nata membawa tas berukuran sedang milik Aka.

"Ya bantuin lah sekali kali."Sahut Aka melihat hasil bidikannya.

"Udah dari tadi lo nge foto gak selesai selesai perasaan."Angin membuat rambut Nata berterbangan kesana kemari.

"Ngomel mulu, coba lo berdiri di batu itu."Ucap aka.

"Gak mau, basah nanti."Sahut Nata.

"Ya kalau lo gak jatuh gak bakal basah."

"Ada ombak."Sahut Nata.

"Gak ada orang airnya lagi tenang."

Nata berdecak."Sok tau."

"Avatar gue,apa lo."

"Yaudah lo disini aja."Putus Aka.

Nata melirik Aka sinis, Aka tersenyum merasa menang kali ini.

Nata meletakkan kasar tas nya membuat Aka mendelik.

"Astaga!"

"Apa!"Kesal Nata.

"Engga, udah sana."Ucap Aka pasrah.

"Pose."Aka sedikit berteriak.

"Gak bisa."

"Senyum."Ucap Aka.

"Gak bisa."

"Gerak gerak aja udah."Gemas Aka.

Nata malah berputar membelakangi kamera.

Aka tersenyum melihat hasil bidikannya, Tatapannya begitu teduh membuat Nata heran bagaimana hasilnya.

"Dih apaan lo senyum kayak gitu, orang gitu doang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dih apaan lo senyum kayak gitu, orang gitu doang."Heran Nata, maksudnya hanya tampak belakang apa yang spesial hingga membuat Laki laki ini tersenyum begitu tulus.

Aka menggantungkan kameranya di lehernya.

"Apapun itu sesederhana apa itu, kalau tentang lo itu tetap istimewa."Sahut Aka, dia tidak terlihat bercanda.

"Contohnya ini, kamera dimana hadapnya kemana."Aka mengacak rambut Nata gemas.

Nata memalingkan wajahnya.

ENDPOINT [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang