42

1.6K 281 149
                                    

Disinilah Nata, di sebuah gedung tempat Marrel, Claris dan Alex berada. Tadi Raiden dan yang lain sempat menemani Nata,tapi mereka kembali lebih dahulu karna permintaan Nata.

Perlahan Nata membuka pintu dan mendapati Alex dengan keadaan super kacau,lebih kacau dari yang Nata liat sebelumnya.

Itu terjadi ketika laki laki itu mengetahui Elang sudah beristirahat selamanya, penyesalan yang menyiksanya.

Tubuh laki laki terlihat kurus,mulut nya terus mengumamkan kata maaf.

Saat melihat Nata masuk Alex hanya diam,dia pasrah dengan apa yang akan dilakukan gadis itu.

"Lo bebas Alex."Ucap Nata membuat Alex mendongak dengan wajah terkejut.

"Silahkan keluar dari sini."Ucap Nata.

Tapi sedetik kemudian wajah laki laki itu meredup.

"Gak ada gunanya Nat."

"Gue gak perlu buat lo tersiksa disini lagi,karna lo udah tersiksa dengan rasa penyesalan lo."

"Dan itu yang mau selama ini,rasa penyesalan kalian."

Nata pergi,dia berbicara pada salah satu penjaga.

"Bawa dia ke rumah sakit."Datar Nata.

"Baik."

"NATALIE NAYNA,LO DISINI KAN?!"

Nata tersentak dengan suara teriakan itu.

Marrel ya itu suara laki laki itu,suara pintu yang di gedor gedor membuat perasaan takut menjalar di hati Nata.

"APA LO GAK MAU BICARA SAMA GUE."

"HAHAHA."

"Nona silahkan pulang."Ujar Bodyguard merasa Nata tidak nyaman.

Nata mendekati lorong sebelah dan melihat pintu yang di gedor gedor Marrel dari jarak lumayan jauh.

Nata mundur beberapa langkah saat melihat Mata Marrel mengintip dari sela sela ventilasi pintu.

Nata menutup telinganya dan segera pergi. Sayangnya Nata terpancing saat dia melihat pistol tergeletak di kotak penyimpanan yang tergeletak dia atas meja.

Dengan perlahan Nata mengambil pistol itu.

"Nona jangan!"

"Jangan ikut campur."Datar Nata.

Mereka tidak bisa apa apa,akhirnya mereka menelfon Arga.

Nata berjalan mendekati ruangan Marrel,matanya menggelap.

"Ohh ya c'mon baby."Ujar Marrel.

"Gue bakal bungkam mulut lo!"

Marrel tertawa."Gue suka rasa sakit saat peluru lo tepat kena tubuh gue."

Nata mengeraskan rahangnya.

Hanya ada satu lampu yang menyinari lorong itu,Nata membuka pintu dengan memasukkan pin.

"Wait, sebelum lo jedor gue, coba lo hadap samping. "

Nata menarik pelatuknya.

"Wohhh calm girl. "

"Liat dulu."

Nata melirik kesamping dan melihat bayangannya sendiri.

"Kalau lo arahin pistol itu kesitu bukannya itu lebih baik,biar ketemu sama El lo itu."Marrel tersenyum devil.

"MARREL!"

Nata mendekatkan pistol ke arah Marrel, dan saat itu juga ada yang menyentak tangannya merebut pistol dengan cepat membuat Nata terkejut dan tidak siap.

ENDPOINT [HIATUS]Where stories live. Discover now