29

1.8K 314 163
                                    

Hari Sabtu semua menikmati hari yang paling menyenangkan ini, tidak memikirkan tugas ataupun yang lain.

Pukul 06.00 Nata sudah tidak ada di kamarnya. Gery pun tidak ada di rumah, membuat Mba Caca khawatir karna tidak ada yang pamit atau memberitahu.

Mba Caca menelfon Gery juga Nata tapi tidak ada sahutan.

"Mungkin Nata lagi cari udara segar."Ucap Mba Caca.

Nata gadis itu berada di depan Gedung yang dari luar nampak tak terawat dan horror, berada di tempat terpencil, butuh waktu satu jam untuk sampai keseni dari rumahnya.

Gery berdiri di belakang Nata.

Nata memakai topi hitam dengan kacamata hitam masuk kedalam gedung itu.

Semua bodyguard yang ada di dalam membungkuk memberi salam.

Nata berjalan menyusuri lorong menuju satu ruangan, menatap pintu dengan amarah di dalam hatinya.

Nata menghembuskan nafasnya, dia harus bisa mengendalikan dirinya sendiri.

Gery membuka pintunya dan saat itu juga Nata bisa melihat gadis yang duduk di lantai bersandar pada dinding.

"Claris apa yang terjadi sama lo saat ini bukan apa apa."ucap Nata.

"Nata."Claris langsung berlari menghampiri Nata, gadis itu terjatuh beberapa kali saat akan menghampiri Nata.

"Akhhh."

Nata hanya diam, untuk saat ini tidak ada Nata yang lembut Nata yang penuh kasih sayang dan belas kasih.

Gery menarik Nata agar berdiri di belakangnya.

"Stop."Ucap Gery.

"Nata Nata dengerin gue."Claris berusaha mendekati Nata.

Gery menahan gadis itu.

"NGGAK GUE HARUS BICARA SAMA LO NATALIE!!"

"Saya mau bicara sama dia."Ucap Nata.

Gery mengangguk dan mundur membiarkan Nata berbicara dengan Claris.

"Lepasin gue, gue mohon."Claris menyatukan tangannya.

Nata menatap lurus ke depan.

"Gue mohon, apa perlu gue berlutut sekarang."Ucap Claris.

"Apa salah gue, BUKAN GUE YANG BUNUH EL."

Nata langsung mendorong Calris hingga terbentur pintu, mencekik gadis itu.

"Lo tanya apa salah lo!"

"Akhhh Nat.... lepas."

"Clarissa apa perlu gue hancurin hidup lo lebih dari ini?"Tanya Nata pelan.

Claris menangis."Lepasin gue."

Nata melepas kan Claris.

"Apa lo gak ada rasa menyesal hah?"Tanya Nata

Claris menatap Nata tajam.

"Lo jahat, yang sebenarnya jahat itu lo!"Teriak Claris.

"Apa lo gak pikirin masa depan gue hancur gara gara lo!"

"Lo hancurin semua mimpi gue!"

"Ya gue jahat kenapa?"Sahut Nata.

"GUE UDAH BILANG GUE GAK BUNUH ELANG, KENAPA LO HUKUM GUE!"Teriak Claris menangis.

Plak.

Nata menampar Claris.

"Stop bilang itu, jangan sebut nama El dengan mulut lo."

ENDPOINT [HIATUS]Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu