38

1.7K 298 206
                                    

Nata menuruni anak tangga bersiap ke kampus, tapi saat melihat siapa yang duduk di teras membuat dia terkejut.

"Kok bukan Aka."

Nata mengedarkan pandangan nya.

"Lo apain temen gue."Nata menatap sinis.

"Al lo salah alamat?"Bingung Nata.

"15 menit lagi lo telat."Alden menarik Nata.

"Ck lepas!"Nata menyentak tangannya.

"Soal kemarin?"Tanya Alden dengan wajah tanpa ekspresi.

"Apa, gak inget gue."Sahut Nata.

"Lo gabut apa gimana, lo CEO ngapain pagi pagi jemput gue?"Nata masih bingung.

"Cepet!"

Mereka keluar saat melewati pekarangan Nata berhenti mendadak dan menoleh ke arah taman,disana masih ada bekas hiasan yang Nata buat untuk memberikan surprise untuk kedua orang tuanya.

"Bentar Mama gue panggil."

Nata berlari mendekati ke taman yang dulu memang sering di rawat oleh Mamanya.Alden membiarkan gadis itu melakukan apa yang dia mau.

"Udah?"

Nata mengangguk.

****

Di kediaman Addison.

"Arga, malam ini jadi kan?"

"Aku udah siapin semua, walaupun cuman sederhana."

"Lagian itu anak mintanya mendadak."

Arga mengangguk."Aku sedikit khawatir tentang Nata."

"Lama lama nanti Nata akan paham, walau memang sulit, tapi jika dia tidak bisa bangkit sendiri maka kita lah yang harus menopangnya,membantu nya perlahan hingga dia bisa lepas dan punya kehidupan baru."

Arga mengangguk.

"Mah."Senja duduk di samping Airin.

"Ya sayang?"

"Satu tahun lagi senja lulus,dan mau lanjutin ke luar negeri."

Arga dan Airin saling tatap.

"Why?"Tanya Arga.

"Senja satu satu nya penerus keluarga ini sekarang."

Airin terdiam.

"Senja ingat apa yang dibilang Bang El , Senja harus jadi wanita sukses,bantuin Papa dan buat kalian bangga."

Arga tersenyum tipis."Okey kalau itu mau kamu,papa akan kabulin."

"Papa akan urus,janji disana harus baik baik,dan Papa gak akan biarin Senja disana sendiri."

Airin menghela nafas."Mama sendiri dong."

"Mama ikut aja deh."Ucap Airin.

"Papa jadi sendiri."Sahut Arga.

"Yaudah kamu ikut juga."sahut Airin.

"Senja mau sekolah kenapa jadi pindahan."Sahut Senja.

Airin tertawa."Iya,Mama dukung apapun keputusan kamu."

"Makasih Ma,Pa."

Airin berdehem."Ehemmm tapi kayaknya bakalan ada yang gak rela."

Senja mengerutkan alisnya.

"Bakalan heboh 7 hari 7 malam,bakal ngikut kayaknya."Airin terkekeh.

Senja faham dan mendengus kesal."Mama!"

ENDPOINT [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang