17

2K 327 105
                                    

Parker's Group.

Alden dengan Hoodie Hitam, celana jeans plus sendal selop kesayangannya.

"Silahkan."Ucapnya.

"Oke karna kita bertiga bicara santai aja."Ucap Saga.

"Oke,jadi gue dapet info dari orang suruhan lo Den."Ucap Alyn.

"Terus."

"Dan bener aja di perusahaan kita ada penyusup,salah satu anak buah dari musuh bisnis kita,menyamar jadi staff disini."

"Dan berusaha cari tau kinerja kita,juga taktik rahasia perusahaan."Jelas Alyn memberikan berkas bukti.

"Sialan!"Saga menggebrak meja.

"Kita bener bener harus perketat."Ucap Saga.

Alden memasang wajah datar, namun auranya begitu mengerikan.

"Main kotor."Gumam Alden dengan wajah devil.

Alyn dan Saga saling pandang.

"Oke."Alden berdiri.

"Mau kemana?"Tanya Alyn.

"Ikut gue."Tunjuk Alden pada Saga.

"Oke."

Saga mengikuti Alden. Dia memanggil semua orang penting di perusahaan.

"Apa kita harus menghancurkan perusahaan kecil itu?"Tanya salah satu anggota.

"Persulit Ekonominya, dan ambil alih."Datar Alden.

Saga menoleh dan mengangguk."Wow Gue harus belajar banyak dari lo."

"Deal."

"Silahkan pergi."Ucap Alden.

Alden kembali ke ruangannya, melihat dari atas semua kegiatan anak buahnya dari ruangan kaca itu.

"Den."Alyn datang dan duduk di depan Alden.

"Nanti kita kan pulang malam."Ucap Alyn.

"Hm."

"Sekalian makan Malam gimana?"

Alden mengangguk matanya masih fokus pada layar laptop di depannya.

"Oke, Saga balik duluan dia ada urusan katanya."

"Ya."

Alyn menatap Alden yang fokus.

"Ada lagi?"Tanya Alden datar.

"Cuman itu sih, yaudah gue ke ruangan."

Alyn menatap Alden sejejak dan keluar ruangan.

Ponsel Alden berdering, melihat siapa yang menelfon membuat Alden berdecak.

Nata dan Sherin berjalan menuju kelas mereka.

"Nat lo kan jago main piano, kenapa gak dikembangin?"Tanya Sherin.

"Maksudnya kayak lo ikut ekstra gitu."

Nata mengedikkan bahunya."Nanti gue pikir."

"Hehh lo kenapa sih?"Sherin memukul lengan Nata.

"Gue nanti..... "

"NATA!"

Keduanya menoleh.

"Hai Aka, Bisa dikurangin senyumnya."Ucap Sherin.

"Manis banget soalnya."

Aka tertawa."Kenapa jadi lo yang gombalin gue."

Nata memutar bola matanya malas.

ENDPOINT [HIATUS]Where stories live. Discover now