Toxic [22]

6.1K 678 13
                                    


Waktu berlalu dengan sangat cepat. Benar, sedetik yang lalu kamu sedang begini, sedetik ke depan kamu sudah harus begitu. Itulah kehidupan, terus bergerak, terus berputar, terus berotasi mengikuti periode bulan dan matahari.

Ketika kamu bahkan belum siap untuk melakukan suatu hal, tetapi karena berputarnya waktu tersebut membuatmu mau tidak mau harus siap.

"Harus siap!" Itulah teriakan dari Yeji, yang sukses membuat Rachel berjengit kaget, tersadar dari lamunannya di pagi ini.

Yeji mengepalkan tangan, mengangkatnya ke udara. Pose yang sebenarnya cukup menarik perhatian beberapa murid kelasnya bahkan murid kelas lain. Rachel hanya tertawa melihat kelakukan sobatnya itu.

"Lo diliatin banyak orang, btw." Tegurnya, membuat Yeji seketika duduk dengan rapi. Merapat pada Rachel, lalu melempar senyuman lebar.

"Hehe, sengaja sih."

Rachel geleng-geleng kepala. Ia lalu memilih fokus pada buku paket ditangan, membaca beberapa latihan soal yang di prediksi akan muncul pada soal ujian nanti. Meski semalam ia sudah mempelajari hampir 3/4 isi buku, tapi tak ada salahnya juga untuk mengulangi. Siapa tahu ia melompati beberapa materi 'kan?

Masih dalam kesibukannya membaca buku, samar-samar Rachel dapat mendengar namanya disebut-sebut oleh beberapa orang. Telinganya risih, sebenarnya. Tapi ia tak mau repot-repot menoleh ataupun menanggapi. Tidak, terimakasih. Ia tak mau membuang waktu hanya untuk hal-hal yang tak penting.

"Chel, pada ngeliatin lo mulu kenapa ya?" Yeji tiba-tiba berbisik. Membuat Rachel agak terkejut.

Ia menoleh pada Yeji, menatap gadis itu sebentar sebelum mengedarkan pandangan. Rachel dapat melihat orang-orang mengalihkan perhatian darinya, tertangkap basah tengah memperhatikan. Ia langsung berpikir cepat, apa yang membuatnya menjadi pusat perhatian begini?

Oh, omong-omong, Rachel dan Yeji juga anak-anak kelas 12 lainnya tengah berada di teras kelas kini. Karena sebelum bel berbunyi, mereka semua dilarang masuk ke dalam ruangan dimana ujian dilaksanakan. Sebagai antisipasi jikalau ada kecurangan, sehingga mereka semua tidak diperbolehkan masuk ke dalam.

Jadi, Rachel pasti benar-benar menjadi pusat perhatian mengingat ia dan Yeji duduk di teras depan kelasnya dengan keadaan yang sangat ramai.

"Nggak tau," ia menjawab Yeji.

"Ada sesuatu di muka atau di seragam gue nggak?" Lanjutnya, menolehkan kepala kearah Yeji agar gadis itu menilai penampilannya.

Yeji pun memusatkan perhatian pada Rachel. Mengamati wajah gadis itu yang menurutnya sangat-sangat cantik, kulit kuning langsat nya bersih dari jerawat, di sekitar hidung pun tak ada komedo sama sekali, bulu mata yang bertengger cantik di kelopaknya sangat panjang juga lentik. Tak ada, tak ada yang kurang dari wajah Rachel.

"Nggak ada deh, muka lo cantik kok kaya biasanya."

Rachel menghela napas mendengar jawaban Yeji. Ia kembali mengalihkan wajah, menatap kosong pada dinding kelasnya yang berkeramik hijau kerang. Kembali merenungkan penyebab mengapa ia menjadi pusat perhatian seperti ini. Seingatnya, ia pun tak pernah melakukan pelanggaran apapun.

Beberapa menit berlalu, hingga akhirnya seorang siswi mendudukkan diri di samping Rachel. Tepatnya sih, diantara Rachel dan Yeji. Membuat gadis itu menoleh cepat, mendapati wajah gadis— yang omong-omong adalah gadis yang sangat disukai oleh Donghyuck adik kelasnya itu— melempar senyum tipis padanya.

"Hai Rachel," Sapa nya, dibalas senyuman pula oleh Rachel.

Gadis itu menyilangkan kaki, menaikkannya untuk bersila di atas teras sebelum memulai topik yang ingin ia sampaikan pada Rachel. "Oke, gini. Gue nggak akan basa-basi, tapi kenalin dulu, gue Ryujin anak IPA 2. Nggak tau deh lo udah kenal apa belum,"

Toxic [ Mark Lee ] (✔)Where stories live. Discover now