Toxic [23]

6K 643 8
                                    

Siang harinya, setelah menyelesaikan mata pelajaran kedua, seluruh murid kelas 12 diperbolehkan untuk pulang. Murid-murid sudah berhamburan keluar dari ruangan ujian, membawa serta alat-alat tulis mereka, lalu membawa tas (yang omong-omong diletakkan di rak depan kelas) dan setelahnya berbondong-berbondong pulang.

Rachel pun berniat untuk segera pulang. Namun cengiran lebar dari Yuna menghentikan langkahnya saat sampai di teras kelas. Yuna membawa buku kecil di tangan, juga kipas angin mini di tangannya yang lain. Masih betah tersenyum sampai Rachel menegurnya.

"Kenapa? Lagi bahagia nih pasti," gurau Rachel, mencolek tangan Yuna pelan.

Yuna semakin melebarkan cengiran, "hehe,"

"Kak Rachel sibuk nggak?" Lanjutnya, mengikuti langkah Rachel mengambil tas. Gadis dengan tinggi melebihi rata-rata itu sesekali membalas sapaan kakak kelas yang ia kenal.

"Nggak juga sih, palingan abis ini tidur."

"Oh..." Yuna mengangguk-angguk, lalu teringat sesuatu, "nggak belajar kak?"

"Gue kalo belajar malem sih, Yun. Siang gini mending istirahat."

Yuna kembali mengangguk-angguk. Lalu kembali bersuara saat Rachel sudah menggendong tas sekolahnya. "Oh iya kak,"

"Anak klub ada yang ulang tahun, Koeun. Ngajak anggota buat makan-makan. Gue disuruh buat ngajakin Kak Rachel, bisa nggak kak?" Lanjutnya.

Rachel terdiam beberapa saat. Berpikir, menimbang apakah perlu mengiyakan ajakan Yuna ini atau tidak. Tapi tidak enak juga kalau menolak. Karena ia sendiri kenal dekat dengan Koeun. Pun pernah dalam satu tim saat perlombaan dulu. Sudah begitu, ia juga pernah beberapa kali nebeng pada Koeun saat pulang latihan.

Maka anggukan pun Rachel beri, "bisa. Semua anggota diajak nih?"

Yuna mengangguk.

"Berarti Yuqi juga?"

Yuna mengangguk lagi. "Iya lah, kan Kak Yuqi pernah satu smp sebelum pindah."

"Oke, gue ikut. Jam berapa deh?" Rachel mulai melangkah, disusul Yuna sehingga keduanya berjalan berdampingan. Rachel berniat akan menuju ke kantin terlebih dulu. Perutnya sudah berdemo minta di isi.

"Abis sekolah, Kak. Jam dua palingan sih, soalnya kelas 11 jam pelajarannya ikut di potong nggak tau kenapa." Yuna menjawab, membulatkan mulutnya paham saat memasuki kantin.

Rachel mendudukkan diri di salah satu bangku, lalu melirik Yuna yang masih berdiri sambil mengarahkan kipas angin mini itu ke lehernya. Ah... melihatnya jadi membuat Rachel ingin membeli kipas angin. Tapi begitu mengingat jika di rumah memiliki lebih dari empat air conditioner, membuatnya urung.

"Nggak balik ke kelas?" tanya Rachel, pada Yuna yang malah mengedarkan pandangan ke penjuru kantin.

Yuna tersentak, lalu menepuk dahi lebarnya yang tertutup poni dengan telapak tangan. "Iya! Ya ampun gue lupa ada pr!"

"Yaudah gue duluan ya, kak. Kak Rachel juga cepet pulang, ya, istirahat dulu bentar abis itu baru ke acara Koeun. Ntar gue kirimin alamatnya. Bye, kak!" Yuna berujar dengan cepat, lalu berlari dengan kencang bahkan sebelum Rachel mengiyakan ucapannya. Membuat Rachel tak bisa menahan kepalanya untuk bergeleng heran melihat tingkah adik kelas nya itu.

"Ada-ada aja,"

"Mending gue nanya Yuqi deh,"

Gadis itu meraba saku rok, lalu segera merogohnya begitu merasakan benda pipih yang ia cari berapa dalam saku. Jarinya dengan gesit mencari nama Yuqi lalu segera menekan panel panggil.

Toxic [ Mark Lee ] (✔)Where stories live. Discover now