Toxic [35]

5.6K 574 28
                                    

Rachel membawa tungkainya untuk berlari, ia harus cepat sampai ke gerbang sekolah yang tinggal di depan mata. Ah sial, di depan gerbang sana sudah banyak orang. Para adik kelas, teman sepantaran, juga anak-anak klub sepak bola yang lain. Untung saja ia melihat Yuta dan teman-temannya di sana.

"Nah tuh si Rachel!"

Tangannya langsung ia lambaikan untuk membalas Yuqi yang barusan berteriak. Ia melempar senyum pada beberapa orang di sana, lalu melangkah cepat menghampiri gerombolan Yuqi.

"Lama bener sih?" Sungut Yuqi lalu menyerahkan tiket pada Rachel, "dari Pak Johnny."

"Oh, thanks." Rachel memasukkan tiket itu ke dalam saku celana joger yang ia pakai. "Sorry banget, gue tadi naik bus soalnya."

Lalu Yuta mendekat. "Tau gitu mending gue jemput tadi,"

Rachel melempar cengiran. Ia meninju bahu Yuta dengan main-main, kemudian mengedarkan pandangan.

"Pepet terus, Yut! Mumpung si Rachel lagi jombs tuh!" Suara berat laki-laki lain terdengar.

Kepalanya lalu Rachel tolehkan ke sumber suara, melihat Lucas merangkul bahu Yuqi dengan senyuman lebar. Anak itu sepertinya benaran diajak oleh Yuqi. Bagus, lebih ramai pasti akan lebih seru. Lagipula jika beramai-ramai seperti ini, Sungchan pasti bisa lebih semangat nanti.

"Lah, jombs?" Yuta nampak menyahut.

Kepala Lucas mengangguk semangat, "yoi, bro. Doi kan baru putus sama si Mark Lee sok ganteng itu. Cih, padahal gantengan gue. Ya nggak, Qi?"

Rachel mengernyit, darimana Lucas tahu?

Yuqi terlihat jengah, tetapi kepalanya tetap saja mengangguk menyetujui.

Yuta terdiam. Jika memang Rachel sudah putus dengan Mark, berarti gadis itu tengah sendiri kali ini. Kesempatan besar, Yuta dapat memanfaatkan ini dengan baik! Kalau begitu, ia harus lebih gencar melakukan pdkt dengan Rachel.

"Eh, udah pada jalan tuh. Yuk kita berangkat juga!" Doyeon— teman satu klub Rachel menunjuk pada gerombolan siswa lainnya yang mulai meninggalkan depan sekolahan.

Teman-teman Rachel pun menyusul. Lucas bersama Yuqi dengan menaiki mobil. Doyeon entah berangkat dengan siapa, tetapi gadis itu sepertinya naik ke dalam mobil. Lalu ada Yuna, yang ikut masuk ke mobil yang sama dengan Doyeon. Seharusnya ada Yeji, Rachel sudah mengajaknya untuk turut hadir. Tapi Yeji lebih memilih untuk langsung menuju stadion.

Kini hanya tersisa ia dan Yuta. Pemuda yang sudah mengenakan helm itu menyodorkan helm lain kearah Rachel sembari berdehem. "Nih," Katanya.

Rachel mengangguk, "thanks."

"Oh ya, Chel," Suara Yuta menghentikan Rachel yang hendak naik ke belakang.

"Ya? Kenapa, Yut?"

Yuta mengulum bibir, berpikir soal apa yang Lucas ucapkan tadi. Ia lalu menolehkan kepala ke belakang, "lo beneran putus sama Mark, ya?"

"Hah," Rachel mendenguskan napas, "iya."

"Kapan?"

"Kemarin."

Ingatan Rachel kemudian terbang, dan jatuh pada kejadian sore lalu. Ah, ya, ia dan Mark memang sudah berakhir. Mereka selesai, semua kisah mereka selesai.

Hatinya masih dongkol, masih begitu sakit jika mengingat apa yang Mark dan Lia perbuat. Sejak ia melangkah pergi meninggalkan laki-laki itu di parkiran lawas, ia tak lagi menghiraukan segala pesan dan panggilan Mark. Lagipula, berentet pesan dari Mark itu hanya sejenak. Hanya beberapa jam setelah mereka putus, setelahnya sepi lagi. Bahkan pagi tadi, ia tak mendapati notifikasi apapun dari Mark.

Toxic [ Mark Lee ] (✔)Where stories live. Discover now