24. Kesibukan

1.1K 112 0
                                    

Arun berpamitan pada Shofi untuk pergi duluan karena harus menyambut Gara pulang kerja. Sejak pagi mereka meluangkan waktu untuk nongkrong wifian di kampus mengerjakan skripsi bersama. Kesibukan mereka sebagai mahasiswa tingkat akhir semester 8 membuat mereka jarang bertemu karena sudah tidak ada perkuliahan di kampus dan urusan skripsi pun harus menemui dosen pembimbing (dosbing) mereka sendiri yang berbeda dengan mahasiswa lainnya.

Notif pesan Line di ponsel Shofi terdengar. Dari Satria. Sejak kejadian di tempat magang itu, Satria terus menghubunginya melalui pesan. Shofi tak bisa mengabaikannya begitu saja karena merasa berhutang budi meski ia sendiri tak terlalu menanggapi, Satria tetap kukuh melakukan pendekatannya.

Lo masih di kampus kan. Lagi dimana beb ? –Satria

Kok bang-Sat tau gue lagi di kampus ? -Shofi

Jangan panggil gue Bang ! –Satria

Jangan panggil gue BEB ! -Shofi

Iya, iya. Where are you now girl ? –Satria

BPK-Shofi

Hah ? dimana ???? –Satria

Bawah Pohon Kurma –Shofi

Ngapain di sana ? –Satria

Berjemur –Shofi

Semua orang di kampus tahu sebutan BPK. Karena di lokasi itu memang tertanam pohon kurma yang tidak pernah berbuah. Area itu adalah tempat tongkrongan mahasiswa di kampus yang sangat strategis. Dekat kantin, dekat masjid, dekat parkiran dan tentunya dekat antena pemancar wifi. Shofi melanjutkan mengerjakan sesuatu di laptopnya. Tentu saja dia lelah, namun demi lulus Shofi rela kuliah empat tahun dan ini adalah perjuangan terakhirnya yang harus segera ia selesaikan tanpa sempat bermalas-malasan.

"Katanya berjemur. Kok nggak pake bikini ? rugi gue dateng kesini" suara makhluk menyebalkan.

"Emang siapa yang nyuruh lo kesini ?!" ucap Shofi dengan tatapan sengitnya.

"Hati kecil gue" sahut Satria lantas duduk di sebelah Shofi dan menyenderkan punggungnya.

Shofi masih fokus melanjutkan mengerjakan, tak menggubris sosok di sampingnya. Merasa aneh karena sejak tadi Satria diam saja, Shofi menoleh mencuri pandang. Cogan itu duduk bersedekap dengan mata terpejam.

"Lo kalau mau tidur pulang sono. Ngapain kesini" ujar Shofi.

"Gue penasaran sama nasib si Jupri sekarang gimana ?"

"Si Jupri siapa ?"

"Ya elah, Jefri siapa lagi. Orang kantor dulu pada nyebut gitu"

"Oh" Shofi baru paham.

"Lo lanjut nuntut dia ke pengadilan ?"

"Pengen banget. Tapi keputusan ada di Nika, katanya nggak usah diperpanjang. Si Jupri juga udah dateng minta maaf secara langsung ke mereka sebelum resign dari kantor dan pindah keluar kota" jelas Shofi langsung menggunakan panggilan si Jupri.

"Mereka ?"

"Nika sama suaminya"

"Oh. Bagus deh kalau sadar. Berarti mas suami tetep kerja disana ?"

"Mas Gara. Iya dia masih kerja disana"

"Gara ? suami temen lo itu namanya Gara ?"

"Hm. Kenapa ?"

"Gak papa. Jadi keinget tokoh anime di Naruto" jawab Satria membuat Shofi tak paham karena dia bukanlah penggemar anime melainkan K-POP.

"Udah kan ? ya udah sono pulang" usir Shofi.

Sailing With You [END]Where stories live. Discover now