35. Langkah Awal

1.1K 103 0
                                    

Mengandung konten 17+
Pembaca diharapkan bijak

"Mas bantuin" pinta Arun manja.

Gara mendekati Arun yang tengah berdiri di depan almari kaca. Hari ini mereka hendak menghadiri acara pertunangan Heri dan Nora. Gara telah siap, ia memakai celana kain polos yang dipadukan dengan atasan kemeja batik lengan pendek style modern ala milenial. Sedangkan Arun memakai terusan formal dengan paduan kain broklat dan kain batik yang senada seperti milik Gara. Arun meminta Gara untuk menaikkan resletingnya yang agak macet.

"Kamu nggak pakai daleman ?" tanya Gara.

"Pakai kok, emangnya dari belakang nggak kelihatan ?" jawab Arun.

Gara melihat kulit punggung Arun yang terekspos menggodanya. Daleman yang dimaksud Gara adalah kain tangtop atau singlet cewek yang biasanya Arun pakai.

Tentu saja Gara tahu kalau Arun mengenakan bra, karena di belakang punggung itu nampak sepotong kain yang bertautan untuk menahan sesuatu. Gara menikmati apa yang dilihatnya. Tangannya menyusuri punggung itu, menyentuhnya perlahan dan...

CEEPLASSS....

"Ih...mas Gara. Usil banget sih" Arun kaget karena Gara dengan sengaja menarik tali bra yang ia kenakan hingga terdengar bunyi.

"Baru juga ditarik, belum dibuka" goda Gara.

"Buruan naikin resletingnya. Kita udah kesorean ini" ucap Arun.

"Santelah masih jam 7 nanti acaranya"

"Kan masih perjalanan. Jangan sampai pas maghrib nanti kita masih di jalan"

"Iya istriku sayang" jawab Gara.

###

Arun bangun lebih dulu dari tidur siangnya. Mereka berdua tidur setelah dzuhur hingga pukul setengah empat sore, bahkan adzan Ashar tidak terdengar. Semalam, ia dan Gara sampai rumah cukup larut karena menunggu acara pertunangan itu selesai. Ia bertemu dengan beberapa teman kantor Gara yang juga pernah menjadi rekan kerja saat ia magang.

"Mas Gara bangun, udah hampir jam empat. Buruan mandi." tutur Arun lembut membangunkan suaminya.

"Suamikuu, bangun dong. Mandi dulu gih terus ibadah biar nanti jadi ahli surga" tambah Arun.

"Kamu dulu" jawab Gara.

"Aku nanti lama kalau mandi duluan" tolak Arun.

"Ya udah, mandi bareng aja yuk" tawar Gara dengan wajah kantuknya.

"Boleh" jawab Arun.

"Beneran ?" Gara bangun penuh semangat. Kantuknya hilang tak bersisa.

"Tapi mas Gara yang nyuci pembalutku. Mau ?"

"Kamu lagi dapet ?" tanya Gara.

"Ho'oh"

"Huuu nggak seru" Gara berjalan gontai menuju kamar mandi.

###

Gara mengamati Arun yang sedang serius menonton film action di salah satu saluran TV kabel. Dia sangat menikmati alur cerita film yang ditayangkan ditemani cemilan dan aneka buah yang tersaji rapi. Sesekali Arun menyuapi Gara begitupun sebaliknya.

Akhir-akhir ini Gara melihat Arun sering berpakaian minim di rumah. Memakai daster pendek tanpa legging, celana pendek dan kaos oblong tanpa lengan. Arun dulunya tidak begitu, ia hampir tidak pernah memperlihatkan lututnya di hadapan Gara dan lebih sering memakai pakaian panjang di rumah.

Sailing With You [END]Where stories live. Discover now