19. Menunjukkan Pada Semua Orang Bahwa Kau Adalah Milikku

9.7K 1.4K 31
                                    

Satu bulan berlalu sejak pengumuman penerimaan anggota baru klub musik Seoul SHS. Dalam waktu 2 bulan ke depan, akan diadakan pentas seni. Seluruh kelas menyiapkan sebuah penampilan untuk ditunjukkan pada acara pentas seni.

"Tidak, tidak. Nadanya harus lebih tinggi lagi."

Taeyong melatih para anggota baru yang akan mewakili klub mereka untuk tampil di acara pentas seni. Mereka akan menyumbangkan dua penampilan, satu paduan suara dan satu lagi band dari klub musik yang akan bermain.

Meski Haechan adalah anggota baru, tapi dia terpilih sebagai vokalis baru setelah vokalis sebelumnya lulus. Nilai evaluasi Haechan adalah yang paling tinggi. Beberapa dari mereka terlihat iri, tapi mereka sembunyikan dengan senyuman mendukung di wajah mereka. Sementara sebagiannya lagi secara terang-terangan memandang tak suka pada Haechan.

Haechan telah terbiasa melihat orang-orang yang tak suka terhadapanya. Dulu, orang-orang membencinya karena dia tidak memiliki orangtua dan bukan dari kalangan orang kaya. Sekarang alasannya bertambah, karena orang-orang iri dengan kemampuannya sehingga mereka menjauhinya.

Namun, Haechan bersyukur karena di sekolah barunya, orang yang mengaguminya lebih banyak dibanding orang yang membencinya. Meski Haechan tahu ada sebagian yang berpura-pura, Haechan tak masalah. Selama di depannya mereka tak mencela dirinya.

Di kelas pun, semua teman-temannya akrab dan sering mengajaknya pergi. Tapi, Haechan lebih sering menolak ajakan mereka karena dia harus bekerja.

"Donghyuck, bagaimana latihanmu? Kau sudah menguasai lagunya?"

Haechan melihat Jaehyun yang tiba-tiba mendekatkan wajahnya dari belakang Haechan yang memegang kertas bertuliskan lirik lagu yang akan mereka bawakan ketika acara pentas seni nanti.

"Ah, sudah Sunbae."

Jaehyun menarik dirinya, kemudian duduk di samping Haechan. Matanya melihat ke arah kertas yang di pegang Haechan, membaca lirik yang tertulis di sana.

Jantung Haechan sedikit berdetak lebih cepat. Sejak dia bergabung dengan klub musik, Jaehyun selalu memperhatikan dirinya dengan baik. Terkadang, mereka akan pergi keluar bersama untuk membeli peralatan musik, seperti senar gitar dan juga stik drum. Setelah itu, mereka akan pergi makan bersama hingga hampir tengah malam.

Haechan sempat berpikir bahwa Jaehyun menyukainya, tapi dia tidak ingin berharap lebih. Jaehyun baik pada siapapun selain dirinya. Haechan hanya bisa memendamnya sendiri.

"Sudah kukatakan menjauh darinya."

Suara dingin yang sudah lama tidak Haechan dengar, kini kembali. Haechan mengangkat wajahnya dan menemukan Min Hyung berdiri di pintu masuk klub dengan tangan yang berada di dalam saku celana.

Jaehyun melihat Min Hyung tak suka, tatapannya menjadi datar dan tajam. Dia berdiri dan menghampiri Min Hyung.

"Siapa kau? Sudah bagus wajahmu tidak muncul sebulan ini. Kenapa tiba-tiba kau muncul? Kukira kau sudah mati."

Min Hyung tak menjawab perkataan Jaehyun. Dia berjalan ke arah Haechan dan menarik tangannya keluar dari klub musik.

"Kau mau membawaku kemana?"

Min Hyung tak menjawab. Dia terus menarik tangan Haechan menuju mobil yang terparkir di parkiran sekolah.

Dia membuka pintu dengan kasar dan mendorong Haechan ke dalamnya. Min Hyung berjalan memutar untuk duduk di kursi pengemudi. Memasang sabuk pengaman dan menyalakan mesin. Membawa Haechan menuju rumahnya.

Ketika mereka tiba, Min Hyung kembali menarik Haechan menuju kamarnya. Haechan tidak memberontak dan membiarkan Min Hyung membawa dirinya.

"Setelah kau membawaku ke sini, apa yang kau inginkan?" tanya Haechan setelah Min Hyung menutup pintu kamar.

The Twins' Obsession | MARKHYUCK (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang