55. Teman Lama

7.3K 1.2K 76
                                    

Besok sudah ditetapkan sebagai hari Haechan menjalankan operasi pita suara. Berbagai pemeriksaan telah dilakukan oleh Haechan selama dua hari. Nasib baik, tak ada obat yang membawa efek samping untuk Haechan.

"Tidur yang cukup. Besok pagi kau akan menjalankan operasi." Yuta menjelaskan pada Haechan sambil membalik lembaran kertas.

Haechan mengangguk dan tersenyum.

"Donghyuck. Ada yang ingin bertemu denganmu."

Tepat ketika Yuta selesai mengatakannya, seseorang membuka pintu ruangan Haechan. Di sana, tampak Winwin. Teman lama yang sangat Haechan rindukan.

"Donghyuck? Kau benar-benar Donghyuck?"

Winwin berjalan mendekat. Dia mengabaikan Yuta yang berdiri di sana. Melihat respon Haechan yang tersenyum sambil mengangguk, Winwin langsung berlari untuk memeluknya.

"Kau baik?" tanya Winwin dalam pelukannya. Dapat dia rasakan, Haechan mengangguk dan mengelus punggungnya.

"Kau menangis?" tanya Yuta. Winwin melepaskan pelukannya sambil menghapus air mata di wajahnya.

"Tidak!"

Melihat Winwin yang mengelak, Yuta semakin semangat menggoda istrinya. "Lalu di wajahmu apa? Kecantikan?"

Dengan kuat, Winwin memukul punggung Yuta. "Diam! Aku ingin berbicara dengan temanku. Keluar kau."

"Oh? Aku diusir?"

"Ya! Sana."

Yuta memajukan bibir bawahnya dan mengangguk. "Seseorang memang suka membuang orang lain. Baiklah, aku akan keluar."

Yuta menarik keluar Jisung, sebelum Winwin memukulnya kembali.

"Jangan bawa Jisung. Aku tidak bisa bahasa isyarat."

Aku jadi penerjemah lagi? tanya Jisung pada dirinya sendiri.

Setelah Yuta pergi, Jisung menarik kursi dan membiarkan Winwin duduk di sana. Jisung dapat melihat teman lama ibunya ini sangat cantik dan juga tampan. Wajahnya tidak menua sama sekali, padahal umurnya sama dengan ibunya. Jisung melihat ke arah ibunya, tidak menua juga.

"Kau akan menjalankan operasi 'kan?" tanya Winwin.

Haechan mengangguk. Kemudian Winwin kembali bertanya. "Aku ingin menemuimu langsung setelah Yuta Hyung memberitahuku seminggu yang lalu, tapi aku tidak bisa karena anak-anakku sedang demam."

Haechan sedikit terkejut mendengar kata "Anak-anak". Dia membalas dengan isyarat.

"Ibu bertanya apa Paman sudah memiliki dua anak," kata Jisung menerjemahkan isyarat Haechan.

"Tiga. Hehe."

Haechan hampir tersedak. Sunbaenya sangat bekerja keras selama bertahun-tahun ini.

"Jangan terkejut. Dua lagi kembar."

"Lelaki atau perempuan?"

"Dua-duanya."

Tak hanya Haechan yang terkejut, Jisung yang menerjemahkan pun merasa terkejut sekaligus kagum. Dia jarang mendengar kembar berbeda jenis kelamin.

"Kenapa membahas aku? Aku ke sini untuk bertanya tentangmu. Donghyuck, kau membesarkan anakmu dengan baik. Maaf, aku tidak ada di sampingmu, bahkan aku baru tahu namanya karena Yuta Hyung memberitahu."

Winwin menunduk. Dia merasa bersalah, tapi tak bisa melakukan banyak hal. Dia juga dalam keadaan yang sulit. Mengandung di usia muda dan membesarkan anaknya sendirian dan jauh dari suami.

The Twins' Obsession | MARKHYUCK (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang