21. Kebenaran Yang Membuat Hati Merasakan Kesakitan Yang Nyata

10.3K 1.6K 97
                                    

Mata Renjun memerah setelah membaca tulisan Haechan. Kesakitan yang dialami Haechan seolah dia juga merasakannya. Selama bertahun-tahun mereka tak bertemu, hal yang tak terduga mengejutkan Renjun.

"Lalu, darimana kau tahu jika itu adalah Min Hyung?" tanya Renjun dengan suara yang sedikit serak. Dia menahan diri agar tidak menangis, tapi suaranya menunjukkan bahwa Renjun merasakan sedih yang amat besar.

Haechan kembali menulis,

"Setelah aku keluar dari rumah sakit, berita tentang aku yang bisu menyebar. Semua orang menjauhiku, termasuk Winwin. Aku tidak tahu kenapa dia menjauhiku padahal selama aku sakit dia yang merawatku. Lalu tentang Jaehyun, aku dengar dia berpacaran dengan gadis bernama Karina dari klub musik."

Renjun fokus membaca tulisan Haechan, tapi Haechan tiba-tiba berhenti. Renjun melihat Haechan yang sedikit tertawa sambil melemaskan jari-jarinya, seolah mengatakan bahwa tangannya pegal.

"Kau lelah? Tidak usah dilanjutkan saja. Lain kali kau bisa menceritakannya padaku."

Haechan menggeleng, kemudian dia lanjut menulis,

"Saat itu aku benar-benar merasa hidupku telah berakhir. Di sekolah aku sendirian. Aku yang dulunya ceria dan banyak bicara telah berubah menjadi pendiam. Aku tidak tahu bahasa isyarat, aku tidak tahu cara berkomunikasi agar mereka mengerti. Aku berhenti bekerja sebagai penyanyi dan menggunakan uang peninggalan orangtuaku untuk hidup. Min Hyung tidak mencabut beasiswaku, bahkan ketika aku tidak bisa memberikan prestasi untuk sekolah."

"Setelah dua bulan aku sendirian, aku tak melihat Winwin lagi. Dia tiba-tiba berhenti sekolah. Entah pindah atau bagaimana, saat itu aku tidak tahu ...."

"Ketika orang-orang menjauhiku, Min Hyung datang dan tetap bertingkah seperti biasa. Dengan wajah diamnya dan mata rendahnya, dia menghampiriku dan mengajakku untuk belajar bahasa isyarat dengannya. Aku tidak melihat dia bersama teman-temannya. Sejak aku bisu, Min Hyung selalu berada di dekatku. Setelah dia lulus, terkadang Min Hyung datang ke sekolah karena dia kepala sekolahnya. Waktu itu semua murid terkejut ketika mengetahui bahwa dia adalah kepala sekolahnya. Saat itu sedikit lucu bagiku."

"Kemudian setelah aku lulus sekolah, Min Hyung datang dan melamarku. Di kepalaku tidak pernah muncul pertanyaan mengapa Min Hyung baik padaku. Aku hanya berpikir bahwa Min Hyung seperti itu karena aku adalah miliknya setelah kejadian Junkyu waktu itu. Min Hyung selalu memberiku perintah, seperti membuatkan dia makanan, tidur di rumahnya, memijitnya, merawatnya ketika sakit, dan hal lainnya. Aku tidak pernah berpikir jika dia menyukaiku karena Min Hyung tidak pernah mengatakannya. Aku menerima lamarannya karena saat itu aku berpikir bahwa hanya dia yang bisa menerimaku apa adanya."

"Aku berusaha untuk mencintainya, tapi suatu hari aku baru saja pulang dari dokter untuk memeriksa diriku yang sering sekali muntah dan merasa mual. Ternyata aku sudah mengandung selama 3 minggu. Aku ingin mengatakannya dengan cepat pada Min Hyung dan saat itu aku berharap dengan adanya anak ini aku bisa mencintai Min Hyung. Lalu aku berhenti di sebuah supermarket untuk berbelanja, di sana tanpa sengaja aku bertemu dengan Winwin."

Haechan merobek beberapa helai kertas yang dipenuhi dengan tulisan cerita masa lalunya. Kemudian dia berdiri dan membuangnya ke tong sampah. Dia kembali duduk di samping Renjun dan melanjutkan tulisannya yang tertunda.

"Aku kira saat itu aku salah mengenalnya karena dia menggendong seorang bayi. Aku menyentuh pundaknya dan ternyata benar itu adalah Winwin. Dia juga sama terkejutnya denganku. Winwin mengajakku untuk berbicara. Di sana dia menceritakannya semuanya..."

The Twins' Obsession | MARKHYUCK (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang