20. Akhir Dari Masa Lalu

9.2K 1.5K 78
                                    

Tinggal 1 hari sebelum acara pentas seni dimulai. Para murid masih berada di area sekolah, bahkan setelah jam menunjukkan pukul 7 malam.

Suara benturan antara stik drum dan piring drum terdengar samar-samar dari luar. Ketika pintu terbuka, terdengar suara senar bass yang dipetik juga suara seseorang yang bernyanyi. Ruangan klub musik dipenuhi dengan banyak suara, hingga tak ada kesunyian sedikit pun.

"Oke. Cukup sampai di sini saja latihan kita. Jangan lupa besok kalian harus sehat semua," kata Jaehyun. Kemudian dia menyuruh mereka untuk membereskan perlengkapan mereka.

"Sunbae," panggil Haechan.

"Ada apa, Donghyuck?"

"Bolehkah aku menyanyikan sebuah lagu besok?"

"Lagu apa?"

"Aku akan mengirimkannya padamu nanti."

Jaehyun hanya mengangguk. Kemudian dia membiarkan Haechan pulang bersama Winwin.

Ketika mereka berjalan di koridor, mereka sedikit berbincang-bincang tentang acara besok.

"Kau ingin menyanyikan lagu untuk Jaehyun Sunbae?" Haechan mengangguk.

"Apa kau berencana untuk menyatakan perasaanmu di depan semua orang?" Haechan memukul dengan kuat lengan Winwin. Lelaki berbadan tinggi itu menggosok kuat lengannya yang terkena pukulan Haechan.

"Aku tidak segila itu. Aku hanya ingin menyanyikannya saja. Lagipula aku tahu Jaehyun Sunbae tidak tertarik pada lelaki."

Winwin menepuk pundak Haechan, memberinya semangat. Haechan membalasnya dengan senyuman.

Meskipun tidak bisa mengungkap secara langsung ... meskipun harus memendam rasa untuk waktu yang tak tentu, Haechan tak masalah. Hubungannya dengan Jaehyun sangat baik, dia tidak ingin merusaknya.

Keesokan harinya, sekolah dipenuhi oleh orang-orang. Mereka berasal dari sekolah yang berbeda dan juga ada beberapa tamu undangan. Acara non-formal akan dimulai siang nanti. Semua orang yang berpartisipasi merasa gugup karena waktu mereka akan segera tiba.

"Kau pasti bisa Haechan," kata Haechan pada dirinya sendiri. Dia sedang berada di dalam ruang klub sendirian. Setelah semua orang keluar sambil membawa peralatan musik, Haechan memilih tinggal sebentar untuk berlatih.

"Sepertinya kau baik-baik saja."

Haechan membalikkan tubuhnya dengan cepat untuk melihat seseorang yang masuk tanpa menunjukkan tanda. Orang yang menjauhi dirinya sejak kejadian di kantin beberapa waktu lalu itu, akhirnya menunjukkan dirinya di hadapan Haechan.

"Ya, aku sangat baik."

Min Hyung berjalan menghampiri Haechan. Wajahnya diam seperti biasa. Tak menunjukkan banyak ekspresi. Matanya masih sayu dengan aura dingin di sekitarnya.

"Kau akan bernyanyi?" Haechan hanya mengangguk.

"Jangan bernyanyi," lanjut Min Hyung.

Haechan mengerutkan keningnya, tapi dia tidak menanggapi Min Hyung. Dia memilih berdiri dan berjalan keluar dari klub.

Di belakang panggung, Haechan melihat Winwin sedang diganggu oleh Lucas. Ada Yuta yang berdiri di sebelah kiri Winwin.

"Sunbae! Kau suka sekali mengganggu Winwin." Haechan berteriak sambil mendorong bahu Lucas.

"Wow! Wow, tenang. Aku menyukai temanmu. Jangan ganggu aku, dan selamatkan saja hidupmu."

Perkataan Lucas terasa aneh, tapi Haechan mengabaikannya karena Lucas memang sering berbicara hal yang tak jelas.

The Twins' Obsession | MARKHYUCK (END)Where stories live. Discover now