Epilog (III) - The General Wife

15.2K 1.2K 154
                                    

“Everything in time.”

Tiga tahun tanpa terasa sudah berlalu sejak Kira kembali ke Lanley dengan beberapa tentara khusus lainnya. Setelah kejatuhan kepemimpinan Herodias dan Perdana Menteri Gerard menjadi akhir dari balas dendamnya, Kira mulai sedikit demi sedikit hidup untuk memiliki tujuannya sendiri.

Tetapi perginya Kira ke Lanley menyisakan satu masalah, Rex Kama. Tidak ada alasan bagi Jenderal Rex untuk bertugas di Lanley, apalagi basis tentara Tyrex ada di ibukota. Jadi hanya sekali dalam beberapa bulan, Jenderal Rex diketahui akan pergi ke Lanley untuk melakukan pengecekan.

Namun, itu hanya satu dari beberapa sakit kepala bagi raja. Seorang jenderal yang tampan, perkasa, dan single seperti Rex merupakan incaran banyak gadis bangsawan. Karena kedekatannya dengan Raja Shuan, selama waktu itu, ada banyak sekali menteri yang memohon pada raja untuk menikahkan Rex dengan putri mereka. Tentu saja hasil akhirnya adalah Raja Shuan mengusir mereka semua dari ruangan.

Tapi karena akhir-akhir ini beberapa wanita bangsawan selalu mencari kesempatan berbicara dengan Ratu Irish untuk mengenalkan putrinya pada Jenderal Rex, Shuan menjadi jengkel melihat istrinya selalu tidak berdaya untuk menolak. Akhirnya setelah tiga tahun, Raja Shuan memberikan perintah bahwa Kira Qiran akan ditarik ke ibukota untuk bergabung dengan basis tentara di ibukota. Mau tidak mau Kira kembali.

Di barak tentara ibukota, teriakan prajurit yang berlatih kembali bergema. Sesekali bunyi pedang yang berdenting memenuhi udara. Kira hanya berlalu untuk mengambil minuman dan duduk di bawah pohon sambil melihat latihan para tentara.

Sudah beberapa hari tinggal di ibukota, Kira selalu mendengar tentara lain bergosip jika gadis bangsawan yang mengantre untuk menikah dengan Jenderal Rex tidak bisa dihitung jumlahnya. Mereka merasa heran, Sang Jenderal tampan dan kuat, tapi rumornya ia selalu menolak banyak gadis bangsawan cantik yang mendekatinya.

Beberapa tentara bahkan bercanda jika sebenarnya Jenderal Rex hanya mencintai pedangnya, tidak pernah tertarik pada wanita.

Memikirkan gosip-gosip yang ia dengar, Kira tanpa sadar mengeluarkan sapu tangan dari dalam kantung bajunya. Tiga tahun lalu ketika ia berangkat ke Lanley, sebenarnya Rex memberikan sapu tangan itu padanya. Pemuda itu mengatakan bahwa ia akan menunggunya, tidak peduli seberapa lama Kira siap dan bersedia.

Semakin Kira memikirkannya, semakin kacau perasaannya. Gadis itu meremas sapu tangannya dan tenggelam dalam renungan panjang. Rex terlahir dari keluarga bangsawan dan statusnya mulia. Sebagai bangsawan, ada begitu banyak aturan dan hal-hal yang semuanya adalah asing baginya. Sudah sepantasnya pria itu memiliki seorang pendamping yang setara sehingga dapat lebih mudah berintegrasi di lingkaran atas.

Tiba-tiba terdengar langkah kaki mendekat, bayangan Rex berdiri di depan Kira. Gadis itu sedikit terkejut dan segera menyimpan sapu tangan ke dalam kantung baju. Kira berdiri, tetapi tatapan matanya selalu menghindar dari Rex.

“Ada mansion sederhana milikku di barat ibukota. Pindahlah dari barak tentara dan tinggallah di sana. Itu akan lebih nyaman untukmu.”

“Tidak perlu.”

“Kira...”

Sebelum kalimat Rex selesai, Kira mendongak menatap sepasang mata pria itu dan berbicara dengan serius.

“Jenderal, aku pikir tidak ada kesempatan bagi kita untuk bersama. Aku berharap Jenderal bisa mendapat wanita yang lebih baik dariku.”

Rex sedikit terkejut, lalu menyipitkan matanya. Gadis itu menjadi asing lagi, bahkan lebih memilih untuk memanggilnya dengan sebutan Jenderal.

“Apa seseorang mengatakan sesuatu padamu?”

“Tidak...”

“Lalu kenapa tiba-tiba bersikap dingin?” Rex berusaha tetap tenang meskipun hatinya sedikit frustrasi, “Aku bilang aku akan menunggumu. Artinya, aku menunggu sampai kapan pun kau siap menerimaku.”

Kira ingin mengatakan sesuatu, tetapi hanya berakhir dengan alasan klasik, “Kita tidak cocok.”

Rex mengernyitkan dahinya, tapi akhirnya menemukan poin yang mungkin membuat Kira kembali keras kepala. Ia menghela napas, kemudian menatap gadis itu dengan serius.

“Lalu, katakan padaku alasannya. Kenapa kau merasa kita tidak cocok.”

Kira tidak menyangka Rex akan menanyakan hal itu. Ia menunduk untuk beberapa saat, lalu mendongak dan menatap Rex dengan sungguh-sungguh.

“Aku...bukan bangsawan.”

“Aku bilang aku tidak membutuhkan status sosial,” Rex menimpali lebih sungguh-sungguh.

“Aku yatim piatu.”

“Aku tahu, lalu?” Rex mengangkat alisnya.

“Aku...juga seorang prajurit wanita.”

“Jadi?”

Kira menundukkan kepalanya dan menjawab dengan lirih, “Aku bukan yang terbaik untukmu.”

Rex terdiam beberapa waktu, kemudian berkata dengan lembut, “Aku tahu siapa yang terbaik bagiku.”

Kira mengepalkan tinjunya dan tidak bisa mengatakan apa pun. Selama beberapa detik, hanya ada keheningan mati di antara keduanya. Angin bertiup, suara-suara prajurit yang berlatih terdengar sayup-sayup.

Setelah bertahun-tahun melihat keseriusan pemuda itu, menyaksikan Rex datang dan pergi dari ibukota ke Lanley hanya untuk melihatnya, sejujurnya Kira sudah merasa luluh. Tapi setelah mendengar gosip-gosip hari ini, Kira justru menyadari bahwa sebenarnya ia sangat tidak layak untuk Rex. Lebih tepatnya, Kira merasa tidak percaya diri untuk bersaing dengan gadis-gadis bangsawan di ibukota.

“Aku tidak pernah mempelajari etiket seumur hidup. Aku juga tidak tahu apa pun tentang jamuan teh atau pesta kebun. Aku tidak bisa berdansa. Aku juga mungkin akan membuat bangsawan lain mengejekmu,” Kira menarik napas, lalu tersenyum kecut, “Apa kau tidak keberatan dengan itu?”

Rex menatap gadis di depannya lekat-lekat, lalu berkata tegas, “Tidak.”

“Tapi, aku juga tidak akan berhenti dari tentara. Aku tidak ingin meninggalkan pedangku,” Kira melontarkan semua kekhawatirannya, “Apa kau masih tidak keberatan tentang itu?”

Rex mengangkat ujung bibirnya dan mengangguk, “Itu justru keuntunganmu untuk menjadi istri Jenderal. Kau bisa tinggal di tentara sampai kapan pun kau mau.”

Tembok pertahanan Kira akhirnya runtuh. Melihat gadis itu mendongak dan mau menatapnya, Rex menghela napas.

“Kira...”

“Oke.”

“Apa?” Rex sedikit melambat dan merasa bahwa saat ini telinganya salah mendengar sesuatu, “Kau...”

“Aku bilang oke.”

Rex menatap gadis yang tersenyum di depannya dan merasa saat ini adalah momen paling luar biasa seumur hidupnya.

Jadi hanya dalam waktu singkat, berita tentang Jenderal Rex yang akan menikahi seorang prajurit wanita menjadi panas di ibukota. Dalam semalam, ada banyak gadis bangsawan patah hati. Mengingat bahwa selama ini Jenderal Rex selalu menolak untuk diperkenalkan dengan gadis bangsawan di ibukota, orang-orang sangat penasaran seperti apa sebenarnya prajurit wanita yang berhasil meluluhkan hati jenderal itu.

Seperti apa itu wanita yang bergelut di dalam militer? Tentu saja bayangan semua wanita dan gadis bangsawan adalah kasar, kuat, dan kulit gelap.

Tetapi saat pertama kali Jenderal Rex membawa istrinya ke perjamuan ulang tahun pangeran kembar hanya beberapa hari setelah mereka menikah, semua orang benar-benar tercengang. Anggapan mereka tentang gadis yang kasar, kuat, dan berkulit gelap itu seketika runtuh saat melihat Kira Qiran. Gadis itu jelas proporsional, berkulit sehat, dan yang terpenting adalah cantik. Setahun saja gadis itu mendapatkan pelajaran etiket di ibukota, orang-orang pasti tidak akan menyangka ia tumbuh sebagai prajurit.

Para gadis bangsawan yang berbondong-bondong ingin mengeluarkan komentar hanya berakhir mengempis di tempat duduk mereka.

Jadi sekali lagi, gosip tentang istri Jenderal Rex yang sangat cantik kembali menjadi topik hangat di ibukota.

The End.

With love,
Sae.

THRONE - The Real Of The KingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang