XVI - Scheme

14K 1.6K 294
                                    

"In the land of the blind, the one eyed man is a King."


Api unggun menyala menerangi tenda-tenda megah yang didirikan mengelilingi kamp perburuan. Sejak sore hari setelah Jili dan Jane mengantarkan makanan, mereka belum lagi kembali dari dapur istana yang didirikan untuk memasak.

Irish melangkah keluar dari dalam tenda untuk memastikan ke sekitar. Ia bergegas menuju ke samping tendanya untuk memanggil seseorang.

“Han.”

Han yang berjaga di batang pohon terdekat segera melompat ke bawah, “Ya, Tuan Putri.”

“Jili dan Jane belum kembali dari dapur istana sejak sore tadi. Pergi dan lihat apakah mereka baik-baik saja.”

Han mengangguk mengerti dan segera menghilang dalam kegelapan malam. Baru saja Irish akan berbalik untuk kembali ke tendanya, tiba-tiba seseorang dari belakang membekap mulutnya. Irish hanya bisa meronta dalam perlawanan yang sia-sia.

Di tempat lain pada waktu yang sama, Lilith dan Arabelle menahan tawa bahagia saat salah satu pelayan mereka mengatakan jika kedua pelayan Irish telah ditahan untuk membantu bekerja di dapur istana sejak sore hari. Lilith dan Arabelle mengangguk puas sambil menyeruput tehnya.

“Bagus,” Lilith memuji dengan puas, lalu memberi perintah selanjutnya, “Segera nyalakan lilin aroma di tenda pelacur itu dan lemparkan pelayan terjelek ke dalamnya.”

Pelayan itu mengangguk mengerti dan segera undur diri untuk melaksanakan tugas berikutnya. Lilith dan Arabelle meyeringai. Lilin aroma yang mereka gunakan untuk mengharumkan tenda Irish sebenarnya adalah obat perangsang gairah. Lilin itu didapatkan dari rumah hiburan malam di Ibukota. Konon obat perangsang itu ampuh membuat seseorang kehilangan pikiran rasionalnya karena terbakar hasrat seksual.

Arabelle dan Lilith kembali meneguk minuman dari cangkirnya dengan ekspresi penuh kepuasan. Mereka sudah tidak sabar untuk menantikan kehancuran Irish Liht.

Di balik pohon tepat di belakang tenda, Shuan melepas bekapan tangannya pada mulut Irish

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Di balik pohon tepat di belakang tenda, Shuan melepas bekapan tangannya pada mulut Irish. Gadis yang meronta dengan sisa tenaga itu sangat terkejut melihat siapa yang baru saja mengunci gerakannya.

“Kau!”

Shuan meletakkan jari telunjuk di depan bibir membuat gadis itu mendesis marah. Mereka secara alami mengalihkan perhatian saat mendengar gerakan-gerakan mencurigakan tidak jauh dari sana.

Irish seketika mengatupkan mulut saat melihat beberapa pelayan asing keluar dan masuk ke tendanya secara diam-diam. Gadis itu seketika mengerutkan dahinya dengan penuh tanda tanya.

“Siapa mereka?” Tanya Irish terkejut.

Baru beberapa hari yang lalu seseorang mengirim kelompok lizard untuk membunuhnya. Hari ini, seseorang telah merencanakan hal lain. Gadis itu berpikir dengan keras siapa-siapa saja yang kemungkinan berada di balik semuanya.

THRONE - The Real Of The KingWhere stories live. Discover now