XVII - Trapped

14.9K 1.6K 196
                                    

"The game is won in the mind."


Hanya dalam waktu semalam, berita tentang perselingkuhan antara Norman Kuain dan pelayan istrinya tersebar di seluruh Ibukota. Seakan tidak berhenti sampai di situ, tiba-tiba kabar tentang penyalahgunaan pajak rakyat datang dari sumber yang tidak diketahui tetapi menyebarkan bukti yang akurat.

Rakyat jelata di rumah-rumah, jalan, pasar mencemooh dan berbondong-bondong mengajukan keluhan ke pengadilan kota.

Menteri Rith menjadi sangat marah hingga hampir menyemburkan darah segar mengetahui kejahatan menantunya. Orang-orang mulai menjadi kasihan pada Rissa Rith yang semakin jatuh sakit mendengar kabar tersebut.

Di pengadilan istana, Raja Herodias melemparkan laporan penyalahgunaan pajak dan bukti-bukti nyata ke depan mejanya. Seluruh pejabat hanya bisa menunduk saling melirik menghadapi ekspresi Raja Herodias yang kaku dan merah.

Mungkin di mata rakyat jelata, Raja Herodias cukup adil dalam masa pimpinannya. Tapi orang-orang cerdas tahu bahwa pria itu juga serakah dan tidak akan membiarkan orang lain menikmati keuntungan tanpa timbal balik positif baginya.

Pejabat Kuain dan Perdana Menteri Gerard hanya bisa menahan ekspresi wajah mereka yang semakin jelek. Keduanya bahkan satu langkah tertinggal dari bukti yang telah tersebar sehingga tidak bisa lagi memperbaiki keadaan.

“Yang Mulia, rakyat mengajukan permohonan dan kritikan untuk memecat jabatan Norman Kuain,” Ucap salah satu pejabat, “Yang Mulia harus mengambil keputusan dengan tepat.”

Beberapa pejabat netral atau pihak yang sejak awal mulai bertentangan dengan dominasi Perdana Menteri Gerard mulai mengambil kesempatan untuk menyerang. Pejabat Kuain merupakan salah satu pendukung setia Gerard. Pendapat mereka dalam pengadilan menjadi sangat menentukan, apalagi setelah Menteri Rith mulai condong ke pihak mereka.

“Yang Mulia harus bertindak tegas,” Timpal yang lainnya, lalu melanjutkan, “Pelaku penyalahgunaan pajak rakyat tidak boleh dibiarkan begitu saja.”

“Benar, Yang Mulia,” Balas Lainnya.

“Yang Mulia, tolong berikan hukuman setimpal pada Norman Kuain.”

Untuk beberapa saat pengadilan istana diisi oleh suara-suara pejabat yang mengeluarkan permohonan mereka. Meskipun Gerard merupakan penyokong terbesar di belakang punggung, Raja Herodias tidak memiliki pilihan selain bersikap tegas di depan pejabat dan rakyat.

“Keadilan memang harus ditegakkan,” Ucap Raja Herodias menengahi para pejabat, lalu mengeluarkan perintah yang segera dicatat oleh sekertaris kerajaan, “Norman Kuain telah melakukan tindakan kejahatan menyalahgunakan pajak rakyat. Dengan ini Norman Kuain akan dipecat dari jabatannya sebagai Kepala Biro Pajak Ibukota Yard.”

Para pejabat mengangguk-angguk termasuk Menteri Rith meskipun hatinya masih sangat marah dan belum puas. Tiba-tiba sebuah suara tenang dan renyah terdengar menyela. Semua pejabat seketika mengalihkan tatapan pada pejabat termuda di pengadilan, Loey Leodas.

“Yang Mulia, saya ingin menyampaikan usulan tambahan,” Loey berkata dengan nada yang tenang dan penuh percaya diri.

Semua pejabat saling berpandangan dengan rasa penasaran. Raja Herodias mengangguk kecil memberi izin untuk menyampaikan usulan.

“Pejabat Norman Kuain tidak hanya melakukan tindakan kejahatan tetapi juga mencoreng nama bangsawan di depan tamu kerajaan dan seluruh rakyat,” Ucap Loey tanpa terburu-buru, lalu melanjutkan, “Hanya pemecatan jabatan tidak akan membersihkan nama besar bangsawan di mata rakyat. Biarkan saya bertanya pada pejabat sekalian, apakah ada yang rela jika rakyat menganggap rendah status bangsawan kita?”

THRONE - The Real Of The KingWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu