V - Manipulation

18.1K 1.6K 152
                                    

"Champion keep playing until they get it right."

Di salah satu ruangan di lantai teratas clouds nine, tiga pemuda bangsawan duduk dengan ekspresi serius mendengarkan pembicaraan dari salah satu ruangan VIP. Sebuah cermin dua arah menghubungkan dua ruangan secara rahasia serta sebuah pipa suara.

Tamu di dalam ruangan VIP tersebut sama sekali tidak akan menyadari bahwa pembicaraan rahasia mereka telah disadap oleh tiga pemuda di ruangan lainnya.

Di mata orang-orang pada umumnya, clouds nine hanyalah sebuah kedai terkenal di seluruh Ibukota yang mengedepankan keamanan setiap informasi dan privasi pengunjungnya. Namun, jauh di dalam arus bawah dan dunia bisnis pembunuhan, tempat itu adalah ladang bagi siapapun yang ingin membeli informasi di tiga kerajaan besar.

Tidak ada informasi yang tidak bisa clouds nine temukan, sekalipun yang bersifat rahasia. Tetapi hanya orang-orang pilihan dan sedikit jumlahnya yang benar tahu akan fakta mengejutkan tersebut.

Pemuda dengan jubah bercorak cerah menyunggingkan senyum puas setelah tamu di ruangan samping menyelesaikan pembicaraan rahasia. Tamu mereka merupakan tangan kanan Marquis Lucille yang baru saja membicarakan perintah rahasia raja untuk mencari peta jalur strategis tambang berlian di perbatasan antara Ivory dan Nexsus.

“Raja Herodias benar-benar tidak akan membiarkan kesempatan emas seperti ini berlalu,” Ucap Benedict dengan setengah mencibir.

Rex mengusap-usap dagunya, lalu berkata, “Peta tambang itu tidak pernah ditemukan sejak hilang duapuluh tahun lalu. Mungkin cukup sulit untuk mendapatkannya.”

Di wilayah utara antara perbatasan Ivory dan Nexsus, terdapat sebuah pegunungan yang membagi kedua kerajaan dan konon memiliki hasil berlian yang berlimpah. Karena beberapa kasus, peta tambang itu hampir menyebabkan perang besar antara Ivory dan Nexsus sehingga disepakati untuk dihilangkan.

Saat ini Kerajaan Nexsus menginginkan peta itu untuk ditukar dengan dukungan dan militer bagi tahta Putra Mahkota Ludrick Herodias. Sayangnya, sejak duapuluh tahun lalu peta rahasia yang disimpan oleh mendiang Raja Argus tidak pernah berhasil di temukan oleh orang-orang Raja Herodias.

“Sebenarnya strategi Nexsus cukup licik,” Rex menambahkan dengan gumaman pelan, “Jika dilihat dalam jangka waktu panjang, satu-satunya pihak yang diuntungkan hanya Nexsus. Raja Argus dan antek-anteknya sangat bodoh dan terburu-buru.”

Benedict tekekeh pelan mendengar cemoohan Rex yang syarat akan nada penuh kejengkelan. Kemudian ikut menambahkan komentar.

“Separuh militer Ivory berada di tangan Shuan. Karena mereka meyakini sepupu akan sulit untuk ditarik ke pihak mereka, Raja Argus perlu dukungan kuat lain untuk mengamankan posisi Putra Mahkota.”

Ketiganya terdiam dan sibuk dengan pikiran masing-masing. Melihat Shuan hanya duduk dengan serius sambil menumpu dagu dengan sebelah tangannya di sandaran, Benedict tersenyum sedikit.

“Sepupu, apa yang harus dilakukan?”

“Dapatkan petanya.”

Rex tersenyum dengan tidak berdaya mendengar jawaban enteng pemuda Greer tersebut, “Tapi peta itu sudah hilang selama duapuluh tahun.”

Shuan menggeleng dengan serius, “Masih ada. Tetapi, berhasil disembunyikan oleh penasihat Raja Argus di  suatu tempat.”

Benedict dan Rex saling berpandangan dengan serius. Ben kembali bersemangat setelah mengingat poin penting dari pembicaraan rahasia tamunya dan membenarkan ucapan Shuan.

“Penasihat Raja Argus salah satu yang sangat setia di sepanjang zaman. Bahkan setelah penyiksaan dan detik kematian, tetap tidak membuka mulut untuk memberitahu lokasi peta. Aku dengar ia sangat cerdas.”

THRONE - The Real Of The KingWhere stories live. Discover now