VIII - Secret Room

14.6K 1.5K 240
                                    

"Everything will fall into place."


Lonceng tengah malam telah berbunyi. Dua pasang langkah kaki menyelinap di sepanjang koridor gelap tanpa sedikitpun jejak suara. Shuan dan Rex menuju titik penting, kemudian menyusuri lorong panjang ke sebuah bangunan. Tidak ada penjaga yang berlalu lalang mengingat wilayah itu adalah bagian terbelakang yang hanya dimasuki oleh sedikit pelayan.

Pintu ruangan yang tinggi berderit dengan pelan. Seluruh ruangan diisi oleh gulungan kain tempat penyimpanan bahan pakaian di istana. Shuan dan Rex menyusuri tembok di sisi kanan, lalu menemukan dasar dinding transparan tetapi bertekstur kasar.

Shuan dengan hati-hati menekan dinding itu hingga berlubang, lalu menemukan sebuah tombol yang sangat kecil. Ia menekan tombol tersebut dan tiba-tiba terdengar derit lirih saat dinding itu berputar membawa mereka ke sebuah lorong rahasia yang gelap.

Shuan dan Rex saling berpandangan. Rex mengambil obor di dinding dan segera menyalakan api. Mereka berjalan menyusuri lorong gelap hingga sampai di sebuah ruangan berbentuk persegi empat.

Rex mengernyitkan alis tanda sedang berpikir saat tidak menemukan apapun di ruangan.

“Benar-benar tidak ada apapun?”

Shuan menyisir pandangan ke sekitar dan mengerutkan bibirnya. Pemuda itu mengikuti alur ukiran pada tiang penyangga dan tersenyum menyeringai. Ia berjalan mendekat, kemudian menarik benang tipis yang menggantung di pilar.

Bunyi klik terdengar bersamaan dengan lantai di pojok ruangan yang berderak. Sebuah peti kayu tua muncul dari dalam lantai kayu yang terbelah.

Rex hampir terkekeh dengan puas, lalu berkomentar, “Penasihat Raja Argus membuat konstruksi yang menakjubkan.”

Shuan tidak berkomentar dan berjalan menuju ke depan peti kayu. Ia mengeluarkan sebuah belati dari pinggang, lalu menekan pada lubang besi yang menyegel kotak. Hanya dengan satu tekanan, segel itu telah terbuka.

“Para pandai besi akan ramai-ramai pensiun jika melihat bagaimana kau menghancurkan kunci gembok dengan satu tekanan,” Rex menyeringai jenaka.

Shuan membuka tutup peti kayu berukuran sedang dan menemukan beberapa gulungan di dalamnya. Rex bergumam kata wow sambil mengangguk samar. Pemuda itu segera menyerahkan kantong kain yang dibawa pada Shuan.

“Mungkin dalam waktu dekat orang-orang Gerard akan menemukan ruangan ini,” Ucap Rex.

Shuan hanya menyeringai samar dan menyerahkan kantong kain berisi gulungan pada Rex. Ia mengeluarkan sebuah gulungan rapi dari dalam jubahnya membuat Rex tertawa. Itu adalah map palsu menuju pegunungan utara yang dibuat oleh Benedict.

“Biarkan mereka tersesat di hutan.” Balas Shuan dengan enteng.

Rex tersenyum jenaka. Setidaknya bakat melukis Benedict tidak sia-sia.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
THRONE - The Real Of The KingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang